0
Friday 1 February 2013 - 08:30
Serangan Israel ke Suriah

Inggris Bungkam atas Serangan Israel di Wilayah Suriah

Story Code : 236370
Peta Serangan
Peta Serangan

Pemerintah Inggris menolak untuk mengomentari serangan Israel terhadap Suriah yang menargetkan pusat penelitian militer di dekat Damaskus berdasarkan "kecurigaan" adanya transfer senjata kimia.

Sebelumnya, pada tanggal 30 Januari, pemerintah Suriah mengumumkan rezim Israel telah melancarkan serangan udarayang menargetkan pusat penelitian militer di daerah Jamraya, sebelah barat laut dari Damaskus, menewaskan dua orang pegawai dan melukai lima lainnya.

Namun, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague sejauh ini menolak untuk mengomentari masalah ini meskipun serangan udara Israel merupakan pelanggaran mencolok dari Piagam PBB, hukum internasional, dan pelanggaran langsung terhadap kedaulatan Suriah.

Sikap William Hague memang tidak mengejutkan karena ia adalah anggota dari FConservative Friends of Israel (CFI), yang merupakan kelompok parlemen Inggris berafiliasi dengan Partai Tory dan mendidedikasikan untuk memperkuat hubungan antara Inggris dan rezim Tel Aviv.

Inggris sendiri dalam kasus Suriah memainkan peran utama dalam mengipasi api kerusuhan di negara Timur Tengah itu, dan menyediakan dukungan untuk teroris, berkontribusi terhadap pembunuhan warga sipil tak berdosa di wilayah tersebut.

Sementara itu, Duta Besar Suriah untuk Libanon, Ali Abdul Karim Ali mengatakan pada hari Kamis, 31/01/13, bahwa negaranya mempunyai pilihan untuk menanggapi serangan Israel.

Ia mengatakan Damaskus kemungkinan besar akan mengambil keputusan mengejutkan untuk menanggapi agresi dari serangan pesawat tempur Israel.

"Suriah terlibat dalam mempertahankan kedaulatan dan tanah air," kata duta besar itu.

Sementara itu sebuah pernyataan dari kantor pers Ban mengatakan "Sekretaris Jenderal menyampaikan keprihatinan atas serangan udara Israel di Suriah."

Ban juga meminta pihak terkait untuk "mencegah ketegangan atau eskalasi ketegangan di wilayah ini ..."

Damaskus mengutuk serangan itu dan menyebutnya sebagai tindakan pelanggaran perjanjian tahun 1974 yang diikuti perang besar terakhir antara negara Arab dan rezim Israel. [Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times/on]
Comment