Putin Peringatkan Turki Soal Penempatan Rudal NATO

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan penyebaran rudal Patriot NATO dekat perbatasan dengan Suriah hanya "memperburuk" situasi.

"Menciptakan kekuatan tambahan di perbatasan tidak akan meredakan situasi, tetapi sebaliknya, memperburuk situasi," kata Putin dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan setelah pembicaraan di Istanbul, Senin, 03/12/12.

"Anda tahu, seperti yang mereka katakan, jika pistol yang digantung di dinding, pada awalnya untuk permainan, namun akhir dari permainan itu pasti akan menembakkan api," kata presiden Rusia.

"Mengapa kita perlu menembak ekstra di perbatasan? Kami mendesak untuk menahan diri."

Putin tiba di Istanbul pada hari Senin untuk mengadakan pembicaraan dengan Erdogan terkait masalah dan gejolak di Suriah.

Presiden mengakui bahwa Moskow dan Ankara tidak bisa mencapai kesepakatan tentang bagaimana menanggapi situasi di negara Arab itu.

"Rusia dan Turki untuk saat ini tidak menemukan pendekatan bersama atas metode bagaimana mengatur situasi di Suriah."

Pada tanggal 21 November lalu, Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan aliansi militer akan mempertimbangkan "tanpa penundaan" permintaan Turki untuk instalasi rudal Patriot buatan AS di perbatasan dengan Suriah.

Sebelumnya, pada tanggal 22 November, Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan Turki atas penempatan rudal Patriot NATO dan mengatakan, "Militerisasi perbatasan Suriah-Turki tentu saja pertanda mengkhawatirkan."

Pemerintah Suriah menyalahkan Turki bersama dengan rezim diktator Saudi, Qatar dan sejumlah negara-negara Barat yang senantiasa mendorong gejolak di negara itu. [Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times/on]