Tak Tanggapi Genosida Rohingya, PBB Harus Malu

"Kenapa PBB tidak melakukan sesuatu? PBB harus malu karena tidak membantu muslim Rohingya, "kata Maxine Dovere, seorang reporter dan pengamat politik New York dalam sebuah wawancara Minggu (8/10/12) dengan Press TV.

Dovere mengatakan bahwa situasi minoritas Rohingya Myanmar muncul akibat kebijakan yang dilakukan sejak 1980-an dan bertujuan menghilangkan kewarganegraan Muslim Rohingya.

Pengamat politik itu menambahkan bahwa Amerika Serikat dan negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi untuk mantan pemerintahan Burma (Myanmar sekarang), tapi mayoritas  negara-negara Barat menghentikan sanksinya sejak pemerintah baru (Myanmar) berkuasa tahun 2010.

Sementara itu, pada Minggu (28/10) PBB mengumumkan, 26.500 warga Myanmar telah menjadi tunawisma akibat kekerasan sektarian di negara itu. Laporan-laporan mengatakan 100 orang warga Rohingya tewas dalam bentrokan terakhir dan 4.500 rumah hancur.

Pemerintah di Myanmar menolak mengakui Rohingya sebagai warga negaranya dan berpendapat bahwa satu-satunya solusi adalah mengirimkan mereka ke negara lain yang bersedia menampung.

Padahal warga Rohingya adalah Muslim keturunan Persia, Turki, Bengali, dan Pathan yang sudah menetap di Myanmar sejak awal abad ke-8.[IT/r]