0
Tuesday 19 November 2024 - 11:16
Zionis Israel vs Lebanon:

Netanyahu Berjanji Akan Melanjutkan Agresi di Lebanon Bahkan Setelah Kesepakatan Gencatan Senjata

Story Code : 1173413
Benjamin Netanyahu, Israeli Prime Minister speaks at the Knesset in occupied al-Quds
Benjamin Netanyahu, Israeli Prime Minister speaks at the Knesset in occupied al-Quds
Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pada hari Senin (18/11) bahwa Zionis "Israel" akan melanjutkan operasi militernya terhadap Hizbullah bahkan jika kesepakatan gencatan senjata dicapai di Lebanon.
 
"Hal terpenting bukanlah (kesepakatan yang) akan dituangkan di atas kertas... Kami akan dipaksa untuk memastikan keamanan kami di utara (Israel) dan untuk secara sistematis melakukan operasi terhadap serangan Hizbullah...bahkan setelah gencatan senjata", untuk mencegah Perlawanan berkumpul kembali, kata Netanyahu di hadapan Knesset.
 
Hal ini terjadi setelah laporan baru-baru ini mengindikasikan bahwa AS telah mengusulkan gencatan senjata untuk mengatasi perang yang sedang berlangsung di Lebanon.
 
Utusan AS Amos Hochstein dijadwalkan mengunjungi Beirut pada hari Selasa (19/11) untuk membahas pengamanan gencatan senjata antara Zionis "Israel" dan Hizbullah.
 
Namun, Axios melaporkan bahwa Hochstein menunda kunjungannya hingga ia menerima "klarifikasi lebih lanjut" mengenai posisi Lebanon terkait gencatan senjata.
 
Agresi yang semakin intensif
Kunjungan tersebut dilakukan setelah serangan Zionis Israel yang semakin intensif di Beirut dan proposal gencatan senjata baru AS yang disampaikan kepada Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri.
 
Masyarakat internasional menekankan bahwa gencatan senjata apa pun di Lebanon harus sejalan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
 
Namun, desakan Zionis "Israel" untuk membubarkan Perlawanan Lebanon telah secara signifikan mempersulit upaya untuk mencapai gencatan senjata.
 
Agresi Zionis "Israel" terhadap Lebanon, yang dimulai sebagai tanggapan atas dukungan Hizbullah terhadap Palestina, telah menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi di Lebanon dan ribuan orang menjadi syahid.
 
Sebelumnya hari ini, koresponden Al Mayadeen melaporkan serangan udara Zionis Israel menargetkan lantai dasar sebuah gedung berlantai empat di daerah Zqaq al-Blat yang padat penduduk di Beirut, yang menghantam kantor wali kota setempat.
 
Pusat Operasi Darurat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Masyarakat mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi bahwa jumlah korban terbaru dari serangan udara Israel di daerah Zqaq al-Blat di Beirut kini mencapai lima orang martir dan 24 orang terluka.[IT/r]
 
Comment