Pembeli Senjata Utama AS 'Terkejut' oleh Kekuatan Senjata Yaman terhadap Israel
Story Code : 1172811
Pejabat Pentagon untuk Akuisisi dan Keberlanjutan Bill LaPlante menyampaikan pernyataan tersebut selama acara yang diadakan oleh situs web berita Amerika Axios di Washington, DC. pada hari Rabu (13/11).
"Saya hanya terkejut," katanya, menanggapi kualitas dan luasnya operasi yang telah dilakukan pasukan Yaman selama enam bulan terakhir.
Pasukan tersebut memiliki senjata yang semakin canggih, termasuk rudal yang "dapat melakukan hal-hal yang luar biasa," katanya, seraya mencatat, "Saya seorang insinyur dan fisikawan, dan saya telah berkecimpung di bidang rudal sepanjang karier saya."
Pasukan Yaman "semakin menakutkan," pejabat Amerika itu menambahkan. Pasukan tersebut telah melancarkan ratusan serangan terhadap target-target Zionis Israel di dalam wilayah Palestina yang diduduki sebagai balasan atas perang genosida yang dilakukan rezim tersebut pada Oktober 2023 hingga sekarang dan pengepungan yang dilakukan bersamaan di Jalur Gaza serta eskalasi mematikan terhadap Lebanon.
Serangan militer yang brutal dan eskalasi tersebut masing-masing telah merenggut nyawa lebih dari 43.700 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan sedikitnya 3.360 warga Lebanon.
Pasukan tersebut juga telah menargetkan kapal-kapal Zionis Israel serta kapal-kapal yang menuju atau menjauh dari wilayah tersebut sebagai sarana untuk menumpuk tekanan ekonomi pada rezim tersebut.
Axios mengatakan operasi yang menampilkan pengerahan pesawat nirawak dan rudal serang, termasuk proyektil balistik dan jelajah, telah "mencekik perairan di lepas pantai Yaman."
Pasukan Yaman "bahkan telah mengirim beberapa [kapal yang menjadi target] ke dasar laut," tambah laporan itu.
Selain itu, prajurit telah menargetkan kapal-kapal militer Amerika di lepas pantai Yaman. Ini sebagai protes terhadap dukungan politik dan militer AS terhadap agresi Zionis Israel dan sebagai balasan atas serangan militer Amerika di Yaman, yang bertujuan untuk menghalangi operasi pro-Palestina dan pro-Lebanon.
Baru-baru ini, Angkatan Bersenjata melakukan dua operasi militer pendahuluan yang signifikan terhadap aset angkatan laut AS pada hari Selasa (12/11).
Operasi pertama menyerang kapal induk Amerika USS Abraham Lincoln di Laut Arab menggunakan rudal jelajah dan pesawat tak berawak, sementara yang lain menargetkan dua kapal perusak AS di Laut Merah dengan rudal balistik dan lebih banyak kendaraan udara nirawak.
Menurut Axios, serangan kedua menampilkan penembakan sedikitnya delapan pesawat tak berawak, lima rudal balistik antikapal, dan empat rudal jelajah antikapal ke arah dua kapal perusak tersebut. Yaman telah berulang kali menyatakan bahwa operasi militernya akan terus berlanjut hingga agresi Zionis Israel di Gaza dan Lebanon berhenti dan pengepungan di Gaza dicabut.[IT/r]