AS Serukan Perpanjangan Gencatan Senjata Mendesak di Lebanon Selatan Saat 'Israel' Abaikan Tenggat Penarikan
Story Code : 1186515
“Presiden Trump berkomitmen untuk memastikan warga Zionis Israel dapat kembali dengan aman ke rumah mereka di Israel utara, sambil mendukung Presiden Aoun dan pemerintah baru Lebanon,” kata Hughes.
Militer pendudukan Zionis Israel tidak akan menyelesaikan penarikan pasukannya dari Lebanon selatan dalam periode 60 hari yang ditetapkan dalam kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri perang dengan Hezbollah, menurut kantor perdana menteri Israel pada Jumat (24/1).
Patut dicatat bahwa tenggat waktu akan berakhir pada Minggu, 26 Januari 2025, pukul 4 pagi. Dengan demikian, hanya beberapa jam yang memisahkan kawasan perbatasan dari perkembangan dramatis jika musuh Israel tetap bersikeras mempertahankan pasukannya menduduki wilayah di Lebanon Selatan.
Para pejabat negara Lebanon telah berulang kali menyuarakan keprihatinan atas rencana pendudukan Israel, menyerukan kepada Amerika Serikat, Prancis, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mensponsori perjanjian gencatan senjata untuk menekan Zionis 'Israel' agar menarik diri sebelum tenggat waktu.
Hezbollah pada hari Kamis mengeluarkan pernyataan yang menekankan pentingnya pelaksanaan penuh dan menyeluruh dari perjanjian gencatan senjata sesuai dengan ketentuannya, mengingat periode 60 hari bagi musuh Zionis Israel untuk sepenuhnya menarik diri dari wilayah Lebanon hampir berakhir.
Penting juga untuk dicatat bahwa, tidak seperti Lebanon, entitas Zionis tidak menghormati kewajiban gencatan senjata selama periode 60 hari, meluncurkan serangan udara yang menyebabkan korban jiwa dan cedera, menghancurkan bangunan, meratakan lahan dan jalan, serta merusak lingkungan di beberapa kota di Lebanon selatan.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa pasukan pendudukan Zionis Israel, yang dilindungi oleh tank Merkava, maju dari kota Houla ke daerah Wadi Slouki. Selain itu, pasukan pendudukan melakukan serangan ke kota Aitaroun dan memutus jalan utama yang mengarah ke Kota Bint Jbeil.
Selain itu, musuh Zionis Israel telah secara intensif melanggar kedaulatan Lebanon dan ketentuan gencatan senjata di Lebanon Selatan.[IT/r]