0
Sunday 26 January 2025 - 17:24
AS - Zionis Israel:

Media: Trump Izinkan Israel Gunakan ‘Bom Berat’

Story Code : 1186722
Mark 84 bomb being loaded on an F-15 Eagle fighter aircraft
Mark 84 bomb being loaded on an F-15 Eagle fighter aircraft
Pencabutan pembatasan pengiriman senjata dilaporkan terkait dengan negosiasi gencatan senjata.

Menurut pejabat Zionis Israel yang berbicara kepada Axios dengan syarat anonim, “1.800 bom MK-84, yang disimpan di gudang di AS, akan dimuat di kapal dan dikirim ke Zionis Israel dalam beberapa hari mendatang.”
 
Keputusan ini dilaporkan dikomunikasikan ke Yerusalem Barat oleh Pentagon pada hari Jumat, tak lama sebelum Hamas membebaskan empat tentara wanita IDF sebagai bagian dari pertukaran tahanan yang disepakati di bawah gencatan senjata 15 Januari.
 
AS telah lama menjadi pemasok bantuan militer untuk Zionis Israel, termasuk amunisi presisi dan persenjataan canggih. Washington menghentikan pengiriman bom seberat 2.000 pon pada Mei 2024 karena kekhawatiran penggunaannya di daerah padat penduduk, seperti kota Rafah di Gaza selatan tempat banyak warga sipil Palestina berlindung. Pada Juli 2024, pengiriman bom seberat 500 pon dilanjutkan setelah upaya lobi signifikan dari pejabat Zionis Israel.
 
Bom seberat 2.000 pon, yang juga dikenal sebagai ‘bunker busters’, dianggap sangat merusak dan tetap diblokir di bawah pemerintahan Biden. Pembatasan ini memperburuk hubungan AS-Zionis Israel dan memicu kritik dari Zionis Israel serta komunitas Yahudi di AS.
 
Pejabat Zionis Israel dilaporkan membahas pencabutan pembatasan amunisi berat dengan pemerintahan Trump sehubungan dengan tercapainya kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Hamas. Mike Herzog, duta besar Zionis Israel yang akan meninggalkan posnya di AS, memuji peran Trump dalam memfasilitasi kesepakatan tersebut, mencatat bahwa AS telah mendapatkan konsesi dari kedua belah pihak untuk memajukan kesepakatan itu.
 
“Mereka mendapatkan beberapa hal dari pihak Zionis Israel yang memungkinkan kesepakatan itu berjalan, dan mereka memberi kami beberapa hal dan akan memberikan lebih banyak di masa depan,” kata Herzog kepada Axios minggu lalu. Dia menambahkan bahwa Yerusalem Barat mengharapkan Trump “merilis, pada awal masa jabatannya, amunisi yang belum dirilis hingga sekarang oleh pemerintahan Biden.”
 
Keputusan untuk mencabut larangan itu muncul ketika jumlah korban tewas di Gaza melampaui 47.000 sejak konflik dimulai pada Oktober 2023. AP melaporkan pada Sabtu bahwa lebih dari 13.000 anak-anak termasuk di antara korban jiwa. Zionis Israel membantah dengan sengaja menargetkan warga sipil dan bersikeras bahwa Hamas telah menggunakan warga Gaza yang tidak bersenjata sebagai tameng manusia.[IT/r]
 
 
Comment