PBB: Israel Telah Menempatkan Layanan Kesehatan Gaza di "Ambang Kehancuran Total"
Story Code : 1181733
Hampir semua rumah sakit di Gaza utara telah tidak berfungsi. Zionis Israel bekerja keras membersihkan wilayah tersebut dari penduduk asli Palestina. Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan dalam laporan setebal 28 halaman yang dikeluarkan pada hari Selasa (31/12) bahwa militer Zionis Israel telah melakukan "setidaknya 136 serangan terhadap 27 rumah sakit dan 12 fasilitas medis lainnya" sejak 7 Oktober 2023.
Dikatakan bahwa serangan terhadap fasilitas kesehatan telah meninggalkan "korban yang signifikan di antara para dokter, perawat, petugas medis, dan warga sipil lainnya serta menyebabkan kerusakan yang signifikan, jika tidak kehancuran total, infrastruktur sipil."
"Pola serangan mematikan Israel di dan dekat rumah sakit di Gaza, dan pertempuran terkait, mendorong sistem layanan kesehatan ke ambang kehancuran total, dengan efek bencana pada akses warga Palestina ke layanan kesehatan dan medis."
Dalam menyerang fasilitas kesehatan di Gaza, rezim tersebut menggunakan dalih bahwa gedung-gedung tersebut digunakan oleh para pejuang perlawanan Palestina.
Namun, korbannya selalu warga sipil. Selama akhir pekan, Rumah Sakit Ahli Arab di Gaza diserang oleh peluru artileri Israel, yang menyebabkan hancurnya sebuah klinik dokter yang terletak di lantai atas Gedung Pusat Diagnostik.
Keuskupan Yerusalem al-Quds, yang memiliki dan mengelola Rumah Sakit Ahli Arab, mengutuk serangan tersebut bersamaan dengan serangan lain terhadap sistem perawatan kesehatan di Jalur Gaza, khususnya di wilayah utara.
Rumah Sakit Al Ahli diserang (lagi!) Zionis Israel telah melewati semua garis merah sementara dunia menyaksikan pic.twitter.com/PH43Dp4v3f
— Munther Isaac منذر اسحق (@MuntherIsaac) 31 Desember 2024
Laporan PBB mengatakan klaim Israel "tidak jelas dan luas." "Sejauh ini, informasi yang tersedia untuk umum tidak memadai untuk mendukung tuduhan ini."
Pada hari Selasa (31/12), kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk juga mengecam Zionis Israel karena mengubah rumah sakit di Gaza menjadi "jebakan maut."
"Seolah-olah pengeboman yang tak henti-hentinya dan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza belum cukup, satu-satunya tempat perlindungan yang seharusnya membuat warga Palestina merasa aman justru berubah menjadi perangkap maut."
Rumah sakit di Gaza telah berubah menjadi tempat perlindungan bagi orang-orang yang rumahnya telah dibombardir, atau yang takut akan dibombardir, oleh militer rezim tersebut.
Zionis Israel secara paksa mengevakuasi fasilitas kesehatan utama terakhir di Gaza utara pada tanggal 27 Desember, setelah berbulan-bulan serangan udara dan darat yang gencar.
Pada saat evakuasi, setidaknya 350 orang, termasuk 75 pasien, masih berada di dalam gedung tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.[IT/r]