Media: Israel Panggil Duta Vatikan Terkait Komentar Paus tentang Gaza
Story Code : 1180537
Paus mengutuk kematian warga sipil Palestina
Menurut situs berita Ynet, Uskup Agung Adolfo Tito Yllana dipanggil untuk berbicara dengan Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Eyal Bar-Tal pada hari Selasa (24/12).
Bar-Tal mengutuk pernyataan yang dibuat oleh Paus, tetapi tidak secara resmi menegur Yllana, kata laporan tersebut.
Paus memperbarui seruannya untuk gencatan senjata di Gaza menjelang Natal, menyoroti jumlah korban tewas warga sipil akibat serangan udara Israel. "Ini kekejaman. Ini bukan perang. Saya ingin mengatakan ini karena menyentuh hati," katanya, menurut Reuters.
Bulan lalu, Vatican News mengutip Paus Fransiskus yang menulis dalam buku terbarunya bahwa tuduhan genosida yang dilakukan oleh tentara Zionis Israel terhadap warga Palestina "harus diselidiki dengan saksama."
Yerusalem Barat telah menepis tuduhan genosida, dengan menegaskan bahwa kelompok militan Palestina Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.
"Kekejaman adalah teroris yang bersembunyi di balik anak-anak sambil mencoba membunuh anak-anak Zionis Israel; kekejaman adalah menyandera 100 orang selama 442 hari, termasuk seorang bayi dan anak-anak, oleh teroris dan menyiksa mereka," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan bulan lalu.
"Sayangnya, Paus telah memilih untuk mengabaikan semua ini," kata diplomat Zionis Israel.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa operasi di Gaza akan terus berlanjut hingga Zionis Israel menghilangkan ancaman dari Hamas. Lebih dari 45.000 orang telah tewas di Gaza sejak Oktober 2023 dan hampir 90% penduduk daerah kantong Palestina tersebut telah mengungsi, menurut otoritas setempat dan PBB.
Perang tersebut dipicu pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas dan kelompok sekutunya melakukan serangan mendadak terhadap kota-kota Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang.
Sekitar 100 warga Israel diyakini masih ditahan di Gaza.[IT/r]