Pemerintah Iran Prioritaskan Agenda Peningkatan Ekonomi dan Hubungan Dagang Internasional
Story Code : 1180539
Mereka menambahkan bahwa hubungan dagang Teheran yang terus berkembang menunjukkan kegagalan rencana musuh untuk mengisolasi negara tersebut.
Atabak, yang melakukan perjalanan ke Rusia untuk menghadiri pertemuan Dewan Ekonomi Tertinggi Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) menyampaikan pernyataan tersebut pada Rabu (25/12) malam saat tiba di St. Petersburg. Atabak didampingi oleh Mohammad Ali Dehghan, Wakil Menteri Luar Negeri dan Kepala Organisasi Pengembangan Perdagangan Iran.
“Salah satu perjanjian paling efektif dan mungkin terbesar yang disepakati antara negara-negara tetangga kita adalah Perjanjian Eurasia,” katanya.
Atabak, sembari merujuk pada perjanjian perdagangan bebas 2023 dengan lima negara anggota Uni Ekonomi Eurasia, mengatakan bahwa parlemen Iran juga menyetujui ketentuan umum perjanjian yang dapat menjadi titik balik bagi pelaksanaannya demi kepentingan ekonomi Iran.
“Uni Eurasia kuat dalam hal ekonomi, dan dengan pelaksanaan perjanjian perdagangan bebas, mereka akan menjadi pasar dan mitra ekonomi bagi Iran dalam hal ekspor,” katanya. “Kini, Iran memiliki akses pasar sebesar 240 juta orang di negara-negara tetangga,” tambahnya.
Merujuk pada kunjungan mitranya dari Uzbekistan ke Iran baru-baru ini, Atabak mengatakan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk menetapkan tarif sebesar 50 persen pada beberapa barang. Ia menerangkan bahwa Iran saat ini juga sedang mempersiapkan rencana yang sama untuk perdagangan dengan Armenia.
Mengenai Pameran Internasional Eurasia di Teheran pada bulan Maret, menteri Iran mengatakan bahwa banyak negara regional telah mengumumkan kesiapan mereka untuk berpartisipasi dalam pameran pertambangan, permesinan, dan sektor industri dan perdagangan lainnya.
“Penyelenggaraan pameran-pameran ini dan pertukaran pendapat antara pejabat berbagai negara menunjukkan bahwa musuh-musuh kita telah gagal mengisolasi Iran,” tegasnya. “Meski begitu, kita harus berusaha menempatkan ekonomi negara kami ke kondisi yang lebih baik".
Bulan lalu, Wakil Menteri Pengembangan Ekonomi Rusia Dmitry Volvach mengatakan bahwa permintaan Iran untuk memperoleh status pengamat di blok ekonomi tersebut telah disetujui pada pertemuan wakil perdana menteri negara-negara anggota EAEU. [IT/G]