0
Saturday 14 December 2024 - 15:37
Suriah

Menlu Iran: Suriah Hadapi Ujian Berat dari Teroris, AS dan Israel

Story Code : 1178254
Menlu Iran: Suriah Hadapi Ujian Berat dari Teroris, AS dan Israel
"Saat ini, Suriah sedang menghadapi ujian yang berat. Ancaman yang ditimbulkan oleh gerakan kelompok teroris seperti al-Qaeda dan ISIS telah meningkatkan kekhawatiran regional, dimana kelompok teror tersebut mengubah Suriah menjadi tempat berlindung yang aman bagi mereka," jelas Araghchi. 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Araghchi dalam sebuah catatan yang diterbitkan oleh harian Lebanon Al-Akhbar pada hari Sabtu (14/12).

"Selain itu, agresi dan intervensi militer oleh rezim Zionis Israel, AS, dan sekutu regional mereka membuat Suriah menghadapi tantangan yang signifikan," tambahnya.

Araghchi menyebut intervensi itu sebagai "kesalahan perhitungan strategis yang tidak dapat diperbaiki" serta mengungkap tujuan ekspansionis rezim Zionis yang berada di baliknya.

"Tujuan yang jelas dari agresi dan intervensi ini adalah penghancuran fondasi sosial Suriah, aset ilmiah, infrastruktur ekonomi, dan kemampuan pertahanan negara Arab tersebut," katanya.

"Tidak diragukan lagi bahwa dunia Islam sangat khawatir tentang masa depan kawasan Asia Barat, mengingat kondisi yang dialami Suriah dan Palestina," imbuhnya.

Araghchi menegaskan bahwa meskipun Suriah mengalami kesulitan dan pukulan akibat invasi pasukan asing, ia meyakini keberadaan orang-orang berkualitas yang dengan semangat melawan serangan darat dan udara selama dua bulan oleh pasukan Zionis di kamp kecil Jabalia dengan tangan kosong namun gagah berani. 

Araghchi menyinggung adanya pesan tersirat dari invasi Israel yang berlangsung sesaat setelah jatuhnya Damaskus dan keluarnya Assad dari Suriah. 

"Pertanyaan yang perlu diajukan adalah siapa yang bertanggung jawab atas pelanggaran Israel terhadap wilayah teritorial Suriah yang secara internal tengah berjuang menghadapi kondisi sulit akibat jatuhnya satu pemerintahan dan lahirnya pemerintahan yang baru!?" tulisnya.

Araghchi mengecam negara-negara regional, dengan mengatakan bahwa ungkapan penyesalan dan kekhawatiran mereka adalah "kata-kata yang paling tidak berarti yang digunakan dalam retorika banyak negara yang bertanggung jawab membentuk nasib rakyat Asia Barat".

"Selama lebih dari tujuh puluh lima tahun perlawanan telah menjadi satu-satunya solusi yang layak bagi putra-putra bangsa di wilayah ini dalam menghadapi agresi terang-terangan rezim Zionis dan dukungan terbuka dari negara-negara yang tidak bertanggung jawab atas kekejaman yang sedang berlangsung,” tegasnya. 

Araghchi lebih lanjut mengatakan kebangkitan terorisme Takfiri di Suriah utara adalah bagian dari proyek Amerika-Israel yang bertujuan untuk menyebarkan ketidakamanan di kawasan Asia Barat.

"Jalan keluar dari kebuntuan saat ini dan untuk menjaga bendera kemerdekaan tetap tinggi serta menegakkan harga diri dan martabat bangsa Suriah adalah dengan menjaga kohesi dan menumbuhkan semangat hidup berdampingan di antara rakyat melalui pemilihan umum yang bebas yang akan memungkinkan semua lapisan masyarakat untuk menentukan masa depan negara mereka," katanya.

“Penghormatan terhadap suara rakyat diwujudkan melalui pemilihan umum yang bebas dan adil yang mencerminkan keinginan bangsa Suriah dan mengarah pada pembentukan sistem politik yang mewakili semua lapisan masyarakat,” pungkasnya. [IT/G]
Comment