Laporan: Assad dari Suriah di Moskow, Diberi Suaka oleh Rusia
Story Code : 1177279
Mengutip sumber di Kremlin, beberapa media Rusia melaporkan pada hari Minggu (8/12) bahwa pemerintah Rusia telah memberikan suaka kepada Assad dan keluarganya.
“Presiden Suriah al-Assad telah tiba di Moskow. Rusia telah memberikan mereka (dia dan keluarganya) suaka atas dasar kemanusiaan,” kantor berita Interfax mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Tidak ada komentar langsung dari kepresidenan Suriah tentang keberadaannya.
Perdana Menteri Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan dia belum berbicara dengan Assad sejak Sabtu (7/12). Jalali mengatakan bahwa dia akan tinggal di Suriah dan siap bekerja dengan siapa pun yang dipilih rakyat Suriah sebagai pemimpin mereka.
Teroris, yang dipimpin oleh Hay’at Tahrir al-Sham (HTS), mengumumkan jam malam di Damaskus pada hari Minggu hingga keesokan paginya, setelah merebut ibu kota menyusul serangan kilat yang diluncurkan minggu lalu.
Abu Mohammad al-Jolani, komandan HTS, mengatakan pada hari Minggu bahwa lembaga-lembaga negara Suriah akan diawasi oleh Jalali sampai terjadi peralihan kekuasaan.
HTS mengatakan akan bekerja sama dengan perdana menteri dan meminta pasukan militer Suriah di Damaskus untuk menjauh dari lembaga-lembaga publik.
Presiden Assad dilaporkan meninggalkan Suriah dengan pesawat terbang pada hari sebelumnya, mengakhiri lebih dari lima dekade kekuasaan keluarganya atas Suriah.
Dalam sebuah pernyataan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Assad telah mengundurkan diri dan meninggalkan Suriah, tetapi tidak memberikan rincian ke mana dia pergi.
Kementerian tersebut mengatakan Assad telah memberikan instruksi untuk peralihan kekuasaan secara damai.
Kepergian Presiden Assad terjadi setelah teroris bersenjata menyerbu negara itu dalam sebuah serangan yang membuat mereka pertama-tama merebut Aleppo di barat laut dan kemudian bergerak maju ke selatan menuju kota-kota utama Hama dan Homs sebelum menyerbu Damaskus.
Kepergian Assad menimbulkan kekhawatiran tentang siapa yang akan memimpin Suriah, sebuah negara yang telah bergulat dengan teroris yang didukung asing selama bertahun-tahun dengan faksi-faksi yang bersaing untuk menguasai berbagai wilayah di negara itu. [IT/r]