Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Minggu (24/11), kedutaan besar Rusia di Teheran mengkritik tindakan provokatif AS, Inggris, Jerman, dan Prancis pada pertemuan Dewan Gubernur baru-baru ini.
Mereka berpendapat bahwa resolusi tersebut bertujuan untuk menggambarkan Teheran sebagai ancaman utama di Asia Barat dan mengalihkan perhatian global dari perang Israel di Gaza.
Pada hari Kamis (21/11), Dewan Gubernur memberikan suara mendukung resolusi yang menuduh Teheran memiliki kerja sama yang buruk dengan badan tersebut dan meminta laporan komprehensif tentang aktivitas nuklirnya paling lambat pada musim semi 2025.
Kedutaan Besar Rusia menunjukkan bahwa resolusi tersebut diprakarsai oleh AS, Inggris, Jerman, dan Prancis, yang katanya telah lama berupaya meningkatkan ketegangan seputar program nuklir Iran, baik secara internasional maupun di dalam IAEA.
Mereka juga menunjukkan bahwa beberapa negara ini sengaja melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 dan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang umumnya dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran, yang dirancang untuk mengatasi kekhawatiran tentang aktivitas nuklir Iran.
Rusia memandang resolusi ini sebagai langkah ke arah yang salah. Jelas bahwa motif para pelopor resolusi ini sama sekali tidak terkait dengan non-proliferasi senjata nuklir. [IT/G]