Senator AS Menyerukan Pemblokiran Penjualan Senjata ke Israel Terkait Genosida di Gaza
Story Code : 1173616
Beberapa senator progresif mengecam Amerika Serikat atas keterlibatannya dalam apa yang mereka sebut sebagai 'kekejaman' oleh rezim Zionis Israel di Gaza.
Para senator berbicara kepada wartawan pada hari Selasa (19/11) menjelang pemungutan suara pada hari Rabu (20/11) mengenai resolusi yang mengecam penjualan senjata AS.
Namun, langkah-langkah tersebut kemungkinan akan gagal mengingat dukungan kuat untuk Israel di Senat AS.
Senator Progresif Bernie Sanders dan beberapa Demokrat lainnya mengajukan resolusi tersebut.
Sanders mengatakan kepada wartawan bahwa "apa yang terjadi di Gaza saat ini tidak terkatakan," dengan menunjuk pada kematian puluhan ribu warga sipil di Gaza, serta penghancuran bangunan dan infrastruktur.
"Yang membuatnya semakin menyakitkan adalah bahwa banyak dari apa yang terjadi di sana telah dilakukan dengan senjata AS dan dengan dukungan pembayar pajak Amerika," kata perwakilan Vermont.
Rezim Zionis Israel telah melakukan genosida di Gaza selama setahun terakhir, menewaskan sedikitnya 43.972 warga Palestina dan melukai sekitar 104.000 lainnya.
Pemerintahan Presiden Joe Biden telah dengan teguh mendukung Zionis Israel sambil menasihati untuk menahan diri selama lebih dari setahun.
"Amerika Serikat terlibat dalam kekejaman ini," kata Sanders. "Keterlibatan itu harus diakhiri dan itulah tujuan resolusi ini."
Menurut sebuah laporan, Biden telah menciptakan perselisihan di Gedung Putih atas kebijakannya yang "mengerikan" terhadap Zionis Israel di tengah genosida yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.
"Hukum Leahy" AS melarang penyediaan bantuan militer kepada sekutu Washington jika mereka melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan menghalangi bantuan kepada korban perang.
Namun, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Selasa bahwa pasokan senjata dan amunisi Amerika kepada warga Zionis Israel akan terus berlanjut meskipun ultimatum 30 hari yang diberikan kepada Tel Aviv telah berakhir untuk mengambil "tindakan konkret" guna menghentikan pelanggarannya di Gaza dan mengizinkan bantuan kemanusiaan internasional masuk.
Laporan media pada hari Senin mengatakan bahwa setidaknya 20 staf Gedung Putih, yang tidak disebutkan namanya karena takut akan pembalasan, memprotes pemerintahan Biden karena gagal menindaklanjuti tuntutannya agar Zionis Israel memperbaiki kondisi Palestina.[IT/r]