Pakar Militer: Serangan ATACMS di Wilayah Rusia Sama dengan Deklarasi Perang
Story Code : 1173606
Yuri Knutov yang juga sejarawan pertahanan udara Rusia mengatakan, "Ini pada dasarnya adalah tindakan menyatakan perang terhadap negara kita."
Dilansir dari Sputnik, Knutov menjelaskan bahwa inilah sebab kenapa pemerintahan Biden dan Pentagon tidak membuat pernyataan resmi yang mengonfirmasi izin Kiev untuk menggunakan rudal tersebut terhadap Rusia.
Menurut Knutov, ini merupakan bagian dari skema tiga negara – AS, Prancis, dan Inggris – untuk secara de facto berperang melawan Rusia. Paris dan London juga telah mengizinkan Ukraina menggunakan rudal Scalp Prancis dan Storm Shadow Inggris terhadap wilayah Rusia.
Knutov menjelaskan bahwa serangan ATACMS baru-baru ini di tanah Rusia merupakan target sulit bagi pertahanan udara Rusia, sebagian besar karena banyak rudal semacam itu yang diberikan kepada Ukraina memiliki hulu ledak klaster. Meski rudal semacam itu berhasil dicegat, selalu ada risiko ledakan hulu ledak yang dapat mengenai target atau menimbulkan kerusakan apapun dalam jangkauan submunisi klaster.
“Sistem pertahanan udara S-400, yang mampu mencegat target yang lebih cepat dan lebih mudah bermanuver, cukup berhasil melawan mereka (ATACMS),” kata Knutov. “Dan sistem pertahanan udara Pantsir kami, yang merupakan senjata universal yang mampu mencegat pesawat nirawak dan rudal taktis seperti ATACMS, juga cukup berhasil.”
Ia menambahkan bahwa keberhasilan Rusia dalam mencegat rudal ATACMS buatan AS, termasuk upaya terbaru Ukraina dan penangan NATO-nya untuk menyerang Wilayah Bryansk dengan senjata-senjata ini, dapat menyebabkan peningkatan permintaan sistem pertahanan udara Rusia di dunia.
Banyak negara di dunia kekurangan senjata seperti S-300V4, S-350 Vityaz, S-400, Buk-M3 atau Pantsir, “yaitu sistem yang secara khusus dapat menangkal rudal ATACMS secara sukses”, imbuhnya.
“Kami telah membuktikan bahwa Rusia memiliki pertahanan udara terbaik di dunia, itulah sebabnya, menurut pendapat saya, minat terhadap pertahanan udara kami tumbuh pesat,” ringkasnya.
Meskipun permintaan sistem pertahanan udara Rusia di dunia agak terhambat oleh sanksi Barat, Knutov memperkirakan “permintaan sistem pertahanan udara kami akan meningkat berkali-kali lipat”n walau konflik Ukraina mereda.
Ia juga menyebutkan bahwa produsen pertahanan Rusia terus meningkatkan sistem pertahanan udara agar lebih efisien dalam menangkal ancaman seperti rudal ATACMS.[IT/AR]