Araghchi: Iran Berjanji Mendukung Suriah dan Perlawanan
Story Code : 1173611
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan dalam konferensi pers bersama dengan mitranya dari Suriah Bassam al-Sabbagh, pada hari Selasa (19/11), bahwa Iran telah menyuarakan dukungannya untuk memperkuat hubungan antara Suriah dan Turki, yang bertujuan untuk meningkatkan stabilitas regional.
Araghchi dilaporkan membahas berbagai masalah regional, termasuk Gaza, Lebanon, dan Timur Tengah yang lebih luas. Menteri Luar Negeri Iran memuji upaya kemanusiaan Suriah, khususnya di bawah Presiden Bashar al-Assad, karena menampung pengungsi Lebanon dan Suriah.
Ia juga menegaskan kembali dukungan Iran terhadap upaya Suriah untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara Arab dan menekankan pentingnya penyelesaian damai dalam perselisihan yang sedang berlangsung antara Suriah dan Turki, dengan fokus pada penghormatan terhadap integritas teritorial Suriah.
"Kami mendukung perluasan hubungan antara Suriah dan Turki untuk menstabilkan kawasan," tegas Araghchi. Lebih jauh, tokoh penting Iran menegaskan kembali dukungan negaranya yang tak tergoyahkan untuk Suriah dan Perlawanan, dan berjanji untuk terus menawarkan bantuan.
"Kami akan mendukung Suriah dan Perlawanan dan tidak akan menyia-nyiakan bantuan apa pun," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Suriah al-Sabbagh menyoroti sikap bersama antara kedua negara, dengan mencatat bahwa tindakan Israel baru-baru ini di Palestina, Lebanon, dan Suriah telah semakin meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.
Ia menekankan perlunya mengakhiri pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan dan menegaskan kembali komitmen Suriah untuk memerangi terorisme, bersama Iran, sambil menentang segala bentuk pendudukan.
"Kami menentang pendudukan apa pun dan mendukung hak Iran untuk menghadapi kejahatan apa pun," al-Sabbagh menyimpulkan.
Al-Assad bertemu dengan Menteri Pertahanan Iran, membahas keamanan regional
Presiden Suriah Bashar al-Assad bertemu dengan Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh pada hari Minggu (17/11) untuk membahas kerja sama pertahanan dan keamanan yang ditujukan untuk melawan terorisme dan mempromosikan stabilitas regional.
Nasirzadeh tiba di Damaskus pada hari Sabtu atas undangan mitranya dari Suriah, Ali Mahmoud Abbas, dan memimpin delegasi Iran untuk serangkaian pertemuan tingkat tinggi.
Saat tiba, Menteri Pertahanan Iran menekankan posisi penting Republik Arab Suriah dalam kebijakan luar negeri Iran, dengan mencatat bahwa kunjungan ke Damaskus bertujuan untuk memperluas kerja sama dan bertukar keahlian antara kedua belah pihak.
"Suriah memiliki sejarah yang luas dan pengalaman yang mendalam dalam memerangi terorisme," kata Nasirzadeh, seraya menambahkan bahwa negara itu adalah pendukung utama Poros Perlawanan di kawasan tersebut.
Selama diskusi, al-Assad menekankan bahwa perang melawan terorisme adalah tanggung jawab internasional dan regional bersama, dengan memperingatkan bahwa ancaman tersebut memengaruhi semua orang di seluruh dunia.
Ia menggarisbawahi perlunya aliansi regional yang kuat untuk mengamankan perdamaian dan keamanan di Timur Tengah.
Nasirzadeh menegaskan bahwa kerja sama Iran dan Suriah terus meningkat, dengan bantuan timbal balik sebagai komponen inti hubungan mereka.
Sebelum bertemu dengan al-Assad, Nasirzadeh mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Suriah untuk menjajaki cara-cara untuk memperkuat hubungan pertahanan bilateral.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa kedua negara bersatu dalam menghadapi tantangan regional dan berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi mereka dalam masalah keamanan.
Iran memberikan dukungan penuh kepada Suriah
Hal ini terjadi setelah al-Assad pada Kamis (14/11) lalu menerima Ali Larijani, Penasihat Senior Pemimpin Revolusi Islam dan Republik Islam Iran, untuk berdiskusi yang difokuskan pada perkembangan regional terkini, khususnya agresi Israel terhadap Palestina dan Lebanon serta perlunya menghentikannya, media pemerintah melaporkan.
Pembahasan tersebut juga mencakup hubungan bilateral antara Suriah dan Iran, menjajaki cara-cara untuk memperkuatnya demi kepentingan bersama kedua negara dan kawasan yang lebih luas.
Menurut kantor berita SANA, al-Assad menggarisbawahi komitmen Suriah terhadap hak-hak historis rakyat Palestina dan menegaskan dukungan bagi perjuangan rakyat Lebanon dan Palestina, menekankan kebutuhan mendesak untuk mengakhiri pembantaian dan menghentikan kejahatan genosida.
Sementara itu, Larijani, yang juga merupakan anggota Dewan Penentuan Kebijaksanaan Iran, menegaskan kembali solidaritas Iran dengan Suriah dan kesiapannya untuk memberikan dukungan yang komprehensif, memuji peran penting Suriah di kawasan tersebut dan menyatakan keinginan untuk meningkatkan peran ini demi kepentingan negara-negara di kawasan tersebut dan rakyatnya.[IT/r]