Hari ke-388 Genosida Israel di Gaza: 43.020 Martir, 101.110 Luka
Story Code : 1169348
Pendudukan Zionis Israel terus melakukan serangan gencar dan pembantaian di Jalur Gaza, mengintensifkan agresinya khususnya di bagian utara wilayah tersebut, dan melakukan kekejaman yang memerlukan intervensi mendesak untuk menyelamatkan warga sipil.
Dalam 48 jam terakhir, pasukan pendudukan Zionis Israel melakukan lima pembantaian terhadap warga sipil, wanita, anak-anak, dan orang tua, menewaskan 96 warga Palestina dan melukai 277 lainnya, Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan dalam laporan hariannya.
Dengan demikian, jumlah total warga Palestina yang tewas dalam agresi Zionis Israel di Gaza sejak 7 Oktober menjadi 43.020, selain 101.110 orang terluka yang dirawat di rumah sakit, tambah kementerian tersebut.
Sementara beberapa korban dapat diangkut ke beberapa rumah sakit yang berfungsi di Jalur Gaza, banyak korban lainnya terjebak di bawah reruntuhan, karena kru Pertahanan Sipil tidak dapat menjangkau mereka karena pemboman Zionis Israel dan serangan yang disengaja terhadap responden pertama.
Lihatlah tubuh korban yang membusuk berserakan di jalan-jalan di sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara setelah penarikan pasukan Zionis Israel.
Inilah esensi Zionisme. Inilah arti dari "peradaban Barat." pic.twitter.com/3PdszUFU9I
— Seyed Mohammad Marandi (@s_m_marandi) 27 Oktober 2024
Sebelumnya pada hari Minggu (27/10), sedikitnya sembilan warga Palestina tewas dalam serangan udara Zionis Israel lainnya di sekolah yang dioperasikan PBB yang melindungi warga sipil yang mengungsi, di sebelah barat Kota Gaza, Anadolu Agency melaporkan, mengutip sumber medis.
Seorang ayah, yang terluka akibat serangan udara pendudukan Israel yang menargetkan Sekolah Asmaa di kamp pengungsi Shati, yang terletak di sebelah barat Kota Gaza, menggendong anaknya yang terluka sambil mencari ambulans. pic.twitter.com/oMQz1HPzdg — Suppressed News. (@SuppressedNws) 27 Oktober 2024
Serangan Zionis Israel, yang menghantam Sekolah Asmaa—yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di kamp pengungsi al-Shati—juga menyebabkan 20 orang lainnya terluka, dan jumlah korban diperkirakan akan bertambah.
Zaina Al-Ghoul yang berusia 9 tahun dibunuh kemarin dalam serangan udara Zionis Israel saat sedang mengantre untuk menerima biskuit di Sekolah Asmaa di Kota Gaza.#GazaHolocaust pic.twitter.com/nDYAFUvQ04
— Seyed Mohammad Marandi (@s_m_marandi) 28 Oktober 2024
Ini menandai serangan kedua di sekolah yang sama hanya dalam beberapa hari. Serangan udara sebelumnya pada 19 Oktober telah menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai beberapa lainnya.
Militer pendudukan Zionis Israel secara konsisten menargetkan infrastruktur sipil, termasuk sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah, selama perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Pengepungan Zionis Israel telah membuat lebih dari 100.000 penduduk terjebak di Gaza utara Layanan Darurat Sipil Palestina telah melaporkan bahwa puluhan ribu penduduk terjebak dalam pengepungan Israel di Jalur Gaza utara, kekurangan pasokan makanan, air, dan obat-obatan.
Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza Mahmoud Basal mengumumkan bahwa lebih dari 100.000 warga Palestina di wilayah Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahia menjadi sasaran pengepungan dan pemboman Zionis Israel.
Juru bicara tersebut mengatakan operasinya terhenti karena invasi brutal pasukan Israel selama tiga minggu di wilayah utara.
"Pendudukan Zionis Israel membunuh siapa pun yang mencoba memberikan bantuan kepada warga di Jalur Gaza utara," kata Basal. "Nasib banyak orang masih belum diketahui karena rezim pendudukan melakukan pembersihan etnis di wilayah utara daerah kantong Palestina," tambahnya.
Pejabat Pertahanan Sipil tersebut menunjukkan bahwa selama 22 hari, tidak ada setetes air atau sepotong roti pun yang masuk ke Jalur Gaza utara, mengecam kelambanan internasional terhadap apa yang terjadi di Gaza utara.[IT/r]