0
Saturday 26 October 2024 - 17:33
Palestina vs Zionis Israel:

Hamas Mengecam ‘Kebungkaman’ Dunia Setelah Israel Menyerbu Rumah Sakit Gaza, Menewaskan Anak-anak di Dalamnya

Story Code : 1168853
Israeli forces have raided on Friday the Kamal Adwan Hospital in Beit Lahiya, northern Gaza
Israeli forces have raided on Friday the Kamal Adwan Hospital in Beit Lahiya, northern Gaza
Kelompok itu membuat pernyataan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (25/10), dengan mengatakan masyarakat internasional memikul tanggung jawab karena kebungkaman mereka dalam menghadapi kejahatan ini.
 
Kebungkaman itu juga dapat menyebabkan "runtuhnya sistem nilai dan hukum global karena pelanggaran Zionis yang luas ini," tambahnya.
 
Pernyataan itu muncul setelah pasukan Zionis Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan di kota Beit Lahia, rumah sakit terakhir yang beroperasi di dekat daerah Jabalia yang terkepung di bagian utara Jalur Gaza.
 
Militer Zionis Israel mengebom "stasiun oksigen" di rumah sakit itu, menewaskan sejumlah anak. Kekejaman itu "adalah kejahatan perang dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional," Hamas menambahkan.
 
Puluhan orang yang ditangkap dipaksa melepas pakaian mereka sebelum dikumpulkan di area terbuka di luar rumah sakit, Quds News Network, kantor berita Palestina melaporkan, dengan mengatakan nasib para tahanan tersebut tidak diketahui.
 
Hamas mengatakan penggerebekan terhadap fasilitas tersebut terjadi "hanya beberapa jam setelah pengepungan" yang diikuti oleh penangkapan dan penyiksaan terhadap pasien, yang terluka, staf medis, keluarga yang mengungsi, dan aktivis media, yang kemudian dibawa ke lokasi yang tidak diketahui.
 
Rezim tersebut melanjutkan genosida di Gaza utara, tanpa mempedulikan konsekuensinya, di bawah dukungan dan perlindungan penuh yang diberikan oleh pemerintah AS, kata gerakan tersebut.
 
Dikatakan bahwa apa yang terjadi di Gaza utara telah menampilkan pembantaian, pemboman kriminal yang terfokus pada rumah-rumah, dan penghancuran blok-blok perumahan di atas kepala penduduknya.
 
Kelompok tersebut menyerukan kepada negara-negara Muslim, termasuk negara-negara Arab, untuk bertanggung jawab, melangkah lebih jauh dari sekadar pernyataan kutukan, dan bertindak untuk menghentikan genosida dan pembersihan etnis yang sedang dilakukan terhadap warga Palestina.
 
Rezim tersebut mulai melaksanakan apa yang disebut "Rencana Jenderal" di Gaza utara pada awal bulan ini, mengerahkan ratusan kendaraan militer dan ribuan pasukan dengan daya tembak yang sangat besar untuk mewujudkannya.
 
Rencana tersebut berupaya memperketat pengepungan rezim terhadap wilayah tersebut, menghentikan bantuan kemanusiaan bagi ratusan ribu warga Palestina di dalamnya, dan melabeli mereka yang masih berada di sana sebagai kombatan sehingga rezim dapat menargetkan dan membunuh mereka setelah menyatakan wilayah tersebut sebagai "zona militer tertutup".
 
Sejauh ini, operasi tersebut telah merenggut nyawa ratusan warga Palestina. Namun, pada tanggal 16 Oktober, Hamas merilis sebuah pernyataan, yang menegaskan bahwa operasi tersebut "ditakdirkan untuk gagal", dan bahwa operasi tersebut "akan hancur berkeping-keping oleh keteguhan, kemauan, dan keteguhan hati rakyat kami yang sabar, serta keberanian dan keteguhan perlawanan heroik kami".
 
Rencana tersebut merupakan bagian dari perang genosida yang dilancarkan rezim terhadap Jalur Gaza pada Oktober lalu, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 42.840 orang.[IT/r]
 
 
 
Comment