0
Tuesday 8 October 2024 - 02:49
Prancis - Israel

Prancis Kritik Israel, Netanyahu Berang Bukan Kepalang

Story Code : 1165042
Prancis Kritik Israel, Netanyahu Berang Bukan Kepalang
Macron bahkan menyatakan bahwa negaranya kini tidak lagi mengirimkan senjata ke Israel. Tak pelak komentar ini membuat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berang bukan kepalang.
 
"Saya pikir kami tidak didengar," ujar Macron menyinggung bagaimana Israel mengabaikan seruan gencatan senjata yang berulangkali disampaikan kepada rezim Tel Aviv.

"Saya pikir itu (keengganan Tel Aviv untuk gencatan senjata) adalah kesalahan, termasuk untuk keamanan Israel," ujarnya pada hari Sabtu (5/10) saat berpidato dalam KTT Francophonie di Paris.
 
Komentar Macron itu tak pelak menuai tanggapan cepat bahkan kecaman dari Netanyahu.
 
"Saat Israel memerangi kekuatan barbarisme yang dipimpin oleh Iran, semua negara beradab harus berdiri teguh di sisi Israel," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.
 
"Namun, Presiden Macron dan pemimpin Barat lainnya kini menyerukan embargo senjata terhadap Israel. Mereka sungguh memalukan," tambahnya. Netanyahu bahkan menyebut seruan senjata yang disampaikan oleh Macron dan pemimpin Barat lainnya sebagai ‘aib’.
 
“Mereka seharusnya malu saat mengatakan akan mengembargo Israel. Apakah Iran memberlakukan embargo senjata terhadap Hizbullah, Houthi, Hamas, dan proksi lainnya? Tentu saja tidak. Poros teror ini bersatu," ujar Netanyahu.
 
Prancis telah menjadi pendukung utama Israel dan memperjuangkan klaim ‘pembelaan diri’ Israel dalam serangan mereka ke sejumlah negara sekitar wilayah pendudukan selama bertahun-tahun.
 
Sebuah laporan ekspor senjata yang disampaikan kepada parlemen oleh Kementerian Pertahanan pada bulan Juli 2023 menunjukkan bahwa Prancis telah mengeluarkan 767 lisensi ekspor ke Israel sejak tahun 2015.
 
Prancis menjual peralatan militer senilai rata-rata €20 juta ke Israel setiap tahun. Karena itu, klaim Macron yang menyatakan bahwa Paris tidak lagi menyuplai senjata ke Israel, apabila benar, merupakan satu tindakan yang menjadi titik balik yang dapat merenggangkan hubungan Paris dengan Tel Aviv. [IT/G]
Comment