Hizbullah Menanggapi Pelanggaran Gencatan Senjata Berulang Kali Israel dengan Serangan di Lokasi Militer
Story Code : 1176292
Gerakan perlawanan Lebanon mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di saluran Telegramnya pada hari Senin (2/12) bahwa serangan terhadap posisi tentara Israel di daerah Gunung Dov merupakan "respons pertahanan peringatan awal," dan mengutip "pelanggaran berkelanjutan wilayah udara Lebanon oleh pesawat Israel yang bermusuhan, hingga ke ibu kota, Beirut."
Kelompok perlawanan tersebut juga mengkritik "otoritas yang bersangkutan" karena gagal menghentikan serangan Israel di tanah Lebanon meskipun ada gencatan senjata.
Sejak gencatan senjata mulai berlaku minggu lalu, Israel telah melakukan lebih dari 50 serangan di wilayah Lebanon, yang telah menewaskan dan melukai beberapa orang.
Pihak berwenang Lebanon mengatakan sebelumnya pada hari Senin bahwa dua orang tewas dan seorang tentara terluka dalam serangan baru Israel di Lebanon selatan.
Pada hari Minggu, jet Zionis Israel melancarkan serangan udara di atas desa Yaroun di Lebanon selatan, sementara pasukan menembaki kota-kota dan desa-desa lain yang dekat dengan perbatasan dengan wilayah yang diduduki, Kantor Berita Nasional resmi Lebanon melaporkan.
Zionis Israel dipaksa menerima gencatan senjata setelah menderita kerugian besar setelah lebih dari 14 bulan pertempuran dan gagal mencapai tujuannya dalam agresinya di Lebanon.
Perjanjian gencatan senjata secara resmi mulai berlaku pada tanggal 27 November. Hizbullah membuka front dukungan untuk warga Palestina di Gaza hanya sehari setelah rezim Israel melancarkan kampanye genosida di wilayah yang dikepung pada bulan Oktober 2023, meluncurkan berbagai serangan balasan terhadap target-target Israel di wilayah yang diduduki.
Setelah pengumuman gencatan senjata, gerakan perlawanan memperingatkan bahwa mereka sepenuhnya siap untuk melawan potensi agresi Israel lebih lanjut terhadap Lebanon.[IT/r]