Laporan: Pengakuan Jaringan Mata-mata AS-Israel Mengungkap Peran Amerika dalam Menggoyahkan Stabilitas Yaman
Story Code : 1154726
Al Mayadeen, mengutip sumber Yaman yang tidak disebutkan namanya, melaporkan pada hari Sabtu (17/8) bahwa pengakuan tersebut mengungkap "konspirasi Amerika di tingkat politik dengan mereproduksi krisis dan meningkatkannya di Yaman."
Sumber tersebut melanjutkan dengan mengatakan bahwa pengakuan tersebut mengungkapkan bahwa Washington mengubah pemerintahan Yaman sebelumnya menjadi "boneka di bawah kendalinya" dan memanipulasi urusan politik untuk melayani kepentingan AS.
Menurut sumber tersebut, jaringan mata-mata tersebut mengungkap peran konspirasi AS terhadap revolusi 2011, dengan mengakui bahwa Washington bertujuan untuk merusak dialog nasional Yaman untuk mendorong agenda berbahayanya dalam merestrukturisasi negara dan konstitusi Yaman.
Sumber tersebut lebih lanjut menekankan bahwa jika bukan karena peran gerakan perlawanan Ansarullah, Yaman akan berada dalam situasi yang jauh lebih buruk saat ini.
Pengakuan tersebut juga mengungkapkan bahwa Washington berada di balik agresi Arab Saudi terhadap Yaman pada Maret 2015, yang menewaskan lebih dari 150.000 orang, sebagian besar warga sipil, dan menciptakan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia, yang dampaknya masih terlihat dan nyata.
Pada bulan Juni lalu, otoritas keamanan Yaman mengatakan bahwa mereka telah membongkar jaringan mata-mata Amerika-Zionis Israel yang beroperasi di negara Arab tersebut, yang memberikan pukulan telak terhadap upaya yang bertujuan untuk melemahkan lembaga pemerintah Yaman.
Otoritas keamanan mengatakan jaringan mata-mata yang dipimpin AS-Zionis Israel, yang aktif sejak 2015, telah merekrut pejabat dalam pemerintah Yaman untuk memengaruhi para pembuat keputusan dan menyusup ke lembaga negara.
Jaringan tersebut telah memberikan informasi intelijen kepada militer AS dan Zionis Israel untuk membantu mereka menyerang infrastruktur Yaman yang digunakan untuk menargetkan kapal-kapal Zionis Israel dan yang terkait dengan AS di perairan regional, imbuh mereka.
Pengungkapan tersebut terjadi saat Yaman tengah melancarkan serangkaian operasi militer besar-besaran terhadap Zionis Israel, AS, dan Inggris sebagai bagian dari kampanye untuk mendukung rakyat Gaza dalam menghadapi agresi Zionis Israel yang telah menewaskan lebih dari 40.000 orang di wilayah Palestina sejak dimulai pada Oktober tahun lalu.
Yaman pertama kali mulai menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Zionis Israel dan pelabuhan-pelabuhan Zionis Israel pada bulan November, tetapi serangan pesawat nirawak dan rudal kemudian meluas hingga mencakup kapal-kapal AS dan Inggris setelah kedua negara melancarkan serangan udara terhadap Yaman untuk memaksanya menghentikan operasi anti-Zionis Israelnya.[IT/r]