Indonesia Kirim Bantuan 10 Juta Dosis Vaksin Polio ke Afghanistan
Story Code : 1121045
Pelepasan bantuan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (7/3).
Menlu Retno dalam keterangan tertulisnya menyebut situasi kemanusiaan di Afghanistan masih belum membaik.
Dia mengutip data Program Pangan Dunia yang memperkirakan 23,7 juta rakyat Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Kondisi sistem kesehatan yang tidak memadai itu menyebabkan masyarakat rentan terpapar penyakit menular. Afghanistan juga merupakan satu dari sejumlah negara di dunia yang dikategorikan sebagai negara endemik polio.
“Di tengah situasi ini, tentunya kita wajib membantu. Dan ini juga berdasarkan permintaan dari pihak Afghanistan untuk dapat menyumbangkan vaksin polio, karena kalau kita bicara mengenai vaksin polio, saya kira kita termasuk yang paling maju. Kita sudah memproduksi dan mengekspor ke banyak negara,” kata Retno.
Dia mengatakan hibah vaksin polio produksi PT Bio Farma ini menjadi bagian dari komitmen Indonesia kepada rakyat Afghanistan.
“Sekali lagi, kepentingan rakyat selalu menjadi prioritas bagi kita. Dan insya Allah manfaatnya banyak dan dapat dirasakan langsung oleh rakyat Afghanistan yang memerlukannya,” ujarnya.
Pada akhir sambutan, Menlu Retno menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama dalam penyediaan bantuan ini, termasuk UNICEF yang akan memfasilitasi pengiriman dan pendistribusian vaksin tersebut.
“Sekali lagi Indonesia menunjukkan bahwa kita siap berkontribusi untuk masalah kemanusiaan. Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung rakyat Afghanistan,” ucapnya.
Sementara itu, Menkeu Sri Mulyani mengatakan bantuan 10 juta dosis vaksin polio merupakan dukungan konkret terhadap program vaksinasi Afghanistan yang akan menjangkau 3,3 juta anak-anak usia di bawah tiga tahun. Pengangkutan dan distribusi vaksin akan dilakukan oleh UNICEF yang berkoordinasi dengan pihak Afghanistan.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa LDKPI atau Indonesian AID didirikan dengan semangat solidaritas dengan sesama negara berkembang dan komitmen pada target-target global, seperti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Selama empat tahun beroperasi, lembaga ini telah memberikan hibah kerja sama pembangunan senilai Rp356,58 miliar ke 49 negara sahabat, termasuk Palestina, Ukraina, Myanmar, Timor Leste, Papua Nugini dan Fiji,” kata Menkeu Sri Mulyani.[IT/r]