Dia lebih lanjut mengungkapkan bahwa gerakan perlawanan menewaskan 22 tentara pendudukan Zionis “Israel”, menyebabkan puluhan orang tewas atau terluka, dalam 52 operasi militer.
Dia juga menyebutkan bahwa tentara pendudukan menghancurkan sebuah rumah, menghancurkan empat pintu masuk terowongan, membersihkan ladang ranjau, dan meluncurkan rudal darat ke udara ke sebuah helikopter di Jalur Gaza.
Secara paralel, Abu Obeida mengkonfirmasi bahwa para pejuang al-Qassam berhasil menjatuhkan sebuah pesawat pengintai Hermes 900, menyita sebuah pesawat Skylark dan dua drone, dan menghancurkan markas komando lapangan, beserta ruangan-ruangan dan pertemuan militer di semua lini, menggunakan mortir dan rudal jarak pendek.
“Selanjutnya, mereka melancarkan serangan rudal terkonsentrasi ke arah 'Tel Aviv' dan sekitarnya,” katanya.
Sebelumnya, juru bicara Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina, Abu Hamzah, berbicara dalam pidato siaran tentang pencapaian perlawanan di Gaza.
Abu Hamzah menunjuk pada kegagalan pasukan pendudukan Zionis “Israel” dan perdana menteri mereka Benjamin Netanyahu, membenarkan bahwa brigade tersebut menembak jatuh sebuah pesawat intelijen Zionis “Israel” di atas Khan Yunis, dan mencatat bahwa informasi lebih lanjut akan segera menyusul.
Juru bicara tersebut juga mengumumkan penargetan terhadap anggota IOF yang membarikade dirinya di sebuah rumah di Khan Yunis. Setelah pidatonya, media militer Brigade Al-Quds menerbitkan rekaman yang mendokumentasikan pertemuan tersebut.
Abu Hamzah menyebut kejadian yang terjadi di medan perang “terlalu besar” untuk didokumentasikan oleh kamera pejuang perlawanan, karena perlawanan Palestina terus menghadapi IOF di Gaza, menyebabkan beberapa kerugian bagi musuh. Dia menekankan bahwa “tidak akan ada kembalinya dan tidak ada stabilitas bagi pemukim Zionis ‘Israel’ selama perang terus berlanjut.”[IT/r]