Hamas: Klaim Israel Mengenai Tawanan Ditujukan untuk Menutupi 'Kegagalan Keamanan dan Militernya'
Story Code : 1096909
Pernyataan gerakan tersebut muncul setelah sebelumnya pada hari Minggu (19/11), juru bicara militer Zionis Israel Daniel Hagari memutar dua video, yang menurutnya menunjukkan beberapa tawanan dibawa ke rumah sakit setelah operasi 7 Oktober oleh kelompok perlawanan Palestina yang berujung pada penangkapan ratusan tentara dan pemukim Zionis Israel. .
“Tidak ada hal baru dalam apa yang dikatakan juru bicara militer Zionis kecuali upaya untuk menutupi kebohongan mereka dan (untuk menguatkan) klaim mereka bahwa Hamas telah menggunakan Rumah Sakit al-Shifa sebagai markas militer untuk komando dan kendali,” kata gerakan tersebut.
Hamas menambahkan bahwa kondisi kesehatan para tawanan Zionis Israel yang terluka terus dipantau dan perawatan diberikan kepada mereka di rumah sakit, setelah itu mereka kembali “ke tempat penahanan mereka.”
Gerakan tersebut mengatakan bahwa mereka hanya membawa para tawanan ke rumah sakit "karena beberapa dari mereka terluka dalam serangan udara" oleh Zionis Israel, yang juga menewaskan sejumlah tawanan seperti yang telah diumumkan oleh sayap militer gerakan tersebut, Brigade al-Qassam.
Juru bicara brigade tersebut, Abu Ubaida, mengatakan pada awal November bahwa lebih dari 60 tawanan Israel di Jalur Gaza hilang akibat gencarnya serangan udara rezim terhadap wilayah yang diblokade tersebut. Ia menambahkan, 23 jenazah tawanan juga terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan bangunan yang hancur akibat serangan Zionis Israel.
Di bagian lain dalam pernyataannya pada hari Minggu (19/11), Hamas mengatakan, "Kami telah merilis gambar dari semua itu dan juru bicara militer [Zionis Israel] bertindak seolah-olah dia telah menemukan sesuatu yang luar biasa."
Rezim Zionis Israel memulai perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan di wilayah tersebut melakukan Operasi Badai al-Aqsa yang mengejutkan terhadap Zionis Israel sebagai tanggapan atas kejahatan rezim yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 13.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 5.000 anak-anak, sejauh ini tewas, dan sekitar 30.000 orang terluka.
Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, menerima dampak terberat dari serangan rezim Israel terhadap target layanan kesehatan sejak awal perang.
“Kami menegaskan bahwa pendudukan tidak memenuhi syarat untuk menyelidiki dan mengeluarkan keputusan. Mereka adalah pihak agresor dan telah melakukan kejahatan perang terhadap rumah sakit,” kata Hamas, mengacu pada rezim yang melumpuhkan puluhan rumah sakit di Gaza sejak awal perang. .
Hamas menambahkan, “Kami telah berulang kali menyerukan pembentukan komite internasional untuk menyelidiki kebohongan pendudukan mengenai rumah sakit, yang oleh pendudukan Nazi telah diubah menjadi barak militer setelah mengosongkan pasien dan staf medis dengan kekuatan senjata dan ancaman.”[IT/r]