Netanyahu Menolak Klaim Trudeau bahwa Israel 'Membunuh Anak-anak'
Story Code : 1096096
Perdana menteri tersebut membalas setelah rekannya dari Kanada mendesak negaranya untuk mematuhi aturan perang di Gaza
Rumah sakit terbesar di daerah kantong tersebut, Al-Shifa, telah diserbu oleh Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF), yang mengklaim bahwa kompleks tersebut digunakan sebagai tempat persembunyian oleh Hamas. Netanyahu menyalahkan kelompok militan atas ribuan kematian warga sipil di Gaza dalam sebuah postingan di X (sebelumnya Twitter) pada hari Rabu (15/11).
“Bukan Zionis Israel yang dengan sengaja menargetkan warga sipil, namun Hamas yang memenggal, membakar, dan membantai warga sipil,” kata Netanyahu, seraya menyebut serangan mematikan Hamas ke Zionis Israel pada 7 Oktober adalah hal terburuk yang menimpa orang Yahudi sejak Holocaust. Dia bersikeras bahwa Zionis Israel melakukan segala kemungkinan untuk “menjauhkan warga sipil dari bahaya.”
Netanyahu menanggapi pidato yang disampaikan oleh Trudeau pada hari Selasa (14/11), di mana ia menyatakan bahwa “harga keadilan tidak bisa berupa penderitaan yang berkelanjutan bagi seluruh warga sipil Palestina.”
“Bahkan perang pun mempunyai aturannya,” lanjut Perdana Menteri Kanada, dan mendesak pemerintah Zionis Israel untuk “menahan diri secara maksimal.”
“Dunia sedang menyaksikan pembunuhan terhadap perempuan, anak-anak, dan bayi. Ini harus dihentikan.”
Setidaknya 11.000 orang, banyak di antaranya adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, telah terbunuh akibat operasi Zionis Israel di Gaza sejak 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel, menewaskan sedikitnya 1.200 orang dan memakan korban jiwa. lebih dari 200 sandera. Setelah itu IDF memblokade Gaza, mencegah makanan, air, bahan bakar, energi, dan kebutuhan pokok memasuki wilayah kantong tersebut, dan memulai pemboman besar-besaran dan operasi darat.
Dalam pembicaraan sebelumnya antara kedua pemimpin, Trudeau menyatakan dukungan penuh Kanada terhadap Zionis Israel dan haknya untuk membela diri. Namun, ribuan warga sipil yang tewas akibat operasi IDF di Gaza, dan demonstrasi besar-besaran yang terjadi di seluruh dunia tampaknya telah menyebabkan beberapa pendukung setia Zionis Israel mengambil sikap yang lebih lunak. Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan agar kematian dan penderitaan diminimalkan, dengan mengatakan, “terlalu banyak warga Palestina yang terbunuh.”[IT/r]