PM Polandia Meminta Zelensky Ukraina untuk “Jangan Pernah Menghina” Rakyat Polandia Lagi
Story Code : 1083671
Zelensky membuat marah negara-negara tetangganya di Warsawa ketika dia mengatakan kepada Majelis Umum PBB di New York minggu ini bahwa Kiev berupaya mempertahankan jalur darat untuk ekspor biji-bijian di tengah blokade Rusia di Laut Hitam, namun “teater politik” seputar impor biji-bijian adalah hal yang tidak benar. membantu perjuangan Moskow.
Polandia pekan lalu memperpanjang larangan impor gandum Ukraina dalam sebuah tindakan sepihak yang melanggar keputusan Uni Eropa. Tindakan ini telah mengguncang hubungan Kiev dengan Warsawa, yang dipandang sebagai salah satu sekutu paling setia sejak Rusia melakukan operasi militer khusus di Ukraina pada Februari tahun lalu.
“Saya … ingin mengatakan kepada Presiden Zelensky untuk tidak menghina warga Polandia lagi, seperti yang dia lakukan baru-baru ini dalam pidatonya di PBB,” kata Perdana Menteri Mateusz Morawiecki pada rapat umum pemilu pada hari Jumat (22/9), menurut kantor berita yang dikelola pemerintah, PAP.
Sebelumnya pada hari Jumat, Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan perselisihan antara Polandia dan Ukraina mengenai impor biji-bijian tidak akan secara signifikan mempengaruhi hubungan bilateral yang baik, sebagai upaya untuk meredakan ketegangan.
“Saya yakin perselisihan mengenai pasokan gandum dari Ukraina ke pasar Polandia merupakan bagian mutlak dari keseluruhan hubungan Polandia-Ukraina,” kata Duda pada konferensi bisnis. “Saya tidak percaya hal ini akan berdampak signifikan pada mereka, jadi kita perlu menyelesaikan masalah ini di antara kita sendiri.”
Komentar Duda muncul setelah Perdana Menteri Morawiecki dilaporkan mengatakan bahwa Polandia tidak akan lagi mengirim senjata ke Ukraina di tengah sengketa gandum.
“Kami tidak lagi mentransfer senjata ke Ukraina karena kami sekarang mempersenjatai Polandia dengan senjata yang lebih modern,” kata Morawiecki pada hari Rabu (20/9), menurut laporan media lokal.
Polandia dijadwalkan mengadakan pemilihan parlemen pada tanggal 15 Oktober, dan partai nasionalis Hukum dan Keadilan [PiS] yang berkuasa di Morawiecki mendapat kritik dari kelompok sayap kanan atas apa yang mereka katakan sebagai sikap patuh pemerintah terhadap Kiev.[IT/r]