Tehran Memperingatkan Plot 'Israel' Melawan Hubungan Iran-Azerbaijan

Dalam sebuah posting di akun Twitternya pada hari Senin (5/6), Kanaani mengungkapkan keterkejutannya bahwa Kementerian Luar Negeri Republik Azerbaijan telah menyarankan warga Azeri untuk tidak mengunjungi Iran.

“Ini adalah kebijakan yang sama yang diadopsi oleh presiden rezim Zionis palsu, pembunuhan anak-anak dan pendudukan dalam kunjungan baru-baru ini ke Baku,” juru bicara itu memperingatkan.

Dia lebih lanjut menggarisbawahi bahwa yang harus ditakuti oleh rakyat Republik Azerbaijan adalah rezim Zionis, bukan Iran yang beradab dan Islam.

“Kebijakan kami terus menghapus persyaratan visa dan membuka tangan untuk saudara dan saudari Azerbaijan,” juru bicara itu menekankan.

Ia juga menyatakan bahwa Iran berpegang teguh pada kebijakan bertetangga yang baik dalam kerangka saling menghormati dan mematuhi norma-norma bertetangga.

Pada bulan April, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian dan timpalannya dari Azerbaijan Jeyhoun Bayramov mengadakan dua putaran pembicaraan intensif tentang cara untuk menyelesaikan masalah dan memperbaiki kesalahpahaman antara kedua negara, dengan keduanya menekankan pentingnya saling menghormati kedaulatan dan integritas wilayah dari dua negara.

Dalam percakapan yang jujur dan transparan, mereka bertukar pandangan atas perbedaan dan kesalahpahaman yang ada, mencari cara untuk keluar dari situasi saat ini, dan menekankan perlunya menghormati hubungan bertetangga yang baik serta kedaulatan dan keutuhan wilayah kedua negara.

Mengacu pada plot yang dibuat oleh rezim Zionis melawan persatuan, keamanan dan kemajuan negara-negara kawasan, Amir Abdollahian mengatakan hanya musuh yang akan mendapat keuntungan dari perselisihan antar negara di kawasan tersebut.[IT/r]