PBB: Pembicaraan Kesepakatan Gandum Laut Hitam Mengalami Kebuntuan
Story Code : 1056367
Personil teknis dari Rusia, Turki, Ukraina, dan PBB bertemu di Istanbul pada hari Jumat (5/5), menjelang pertemuan tingkat senior yang dijadwalkan minggu depan.
Menurut juru bicara PBB, para pihak gagal menyepakati otorisasi kapal baru untuk bergabung dengan pengiriman Laut Hitam. Namun demikian, pekerjaan inspeksi harian pada kapal yang sebelumnya diizinkan akan dilanjutkan.
“Kami mendesak semua pihak untuk melanjutkan diskusi mereka, mengatasi tantangan operasional dan bekerja menuju implementasi penuh dan kelanjutan dari inisiatif tersebut,” kata Farhan Haq.
Tahun lalu, PBB dan Turki menengahi sebuah perjanjian yang memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina dengan aman melalui Laut Hitam. Kesepakatan itu juga mengharuskan negara-negara Barat untuk membuka blokir ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia.
Pada bulan Maret, Rusia setuju untuk memperpanjang kesepakatan selama 60 hari, hingga 18 Mei.
Kremlin mengatakan bahwa tidak semua pihak memenuhi bagian mereka dari perjanjian tersebut. Moskow juga mengeluh bahwa negara-negara kaya, bukannya mereka yang berisiko kekurangan pangan, menerima sebagian besar barang pertanian dari Ukraina.
Di antara persyaratannya, Moskow menuntut agar Bank Pertanian Rusia [Rosselkhozbank] dihubungkan kembali ke sistem pembayaran SWIFT internasional.
Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan kemungkinan mengizinkan bank untuk kembali ke SWIFT adalah bagian dari diskusi untuk memperpanjang kesepakatan biji-bijian.
Menurut Cavusoglu, sementara para pihak bekerja sama secara aktif, tidak ada jaminan kesepakatan akan diperpanjang.[IT/r]