Kunjungan Mendadak Lloyd Austin Di Bagdad: Aliansi Fatah Mengatakan Tidak Ragu Atas Pengusiran Pasukan AS
Story Code : 1045435
“Upaya berlanjut di tingkat publik dan politik untuk menyelesaikan kasus kehadiran pasukan AS di tanah Irak. Tidak akan ada kelalaian atau keraguan dalam mengusir orang Amerika," kata anggota parlemen Aliansi Fatah Karim Aliwi kepada kantor berita Irak al-Maluma pada hari Selasa (7/3).
Pernyataan itu muncul setelah kepala Pentagon Lloyd Austin melakukan kunjungan mendadak ke ibu kota Irak, Baghdad.
Kunjungan tersebut dilakukan hanya beberapa hari sebelum peringatan 20 tahun invasi pimpinan AS ke negara Arab dengan dalih palsu bahwa rezim Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal.
AS menarik tentara dari Irak antara tahun 2007 dan 2011 tetapi mengerahkan mereka kembali pada tahun 2014 bersama dengan mitra lainnya untuk melawan ancaman kelompok teroris Daesh [bahasa Arab untuk 'ISIS/ISIL'].
Irak berhasil mengakhiri kekuasaan teritorial kelompok Takfiri di negara itu berkat pengorbanan tentara nasional serta Unit Mobilisasi Populer anti-teror [PMU], yang mendapat dukungan dari Iran.
Namun, Washington mempertahankan pasukannya di dalam Irak yang bertentangan dengan resolusi yang mengharuskan penarikannya. Resolusi itu disahkan oleh parlemen negara Arab itu pada Januari 2020 menyusul pembunuhan AS terhadap komandan anti-teror legendaris Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani dan rekannya dari Irak Abu Mahdi al-Muhandis, komandan kedua PMU.
Militer AS mengumumkan akhir misi tempurnya di Irak pada Desember 2021, tetapi masih mempertahankan sejumlah pasukan di sana dengan kedok sebagai penasihat dan pelatihan.
Aliwi berkata, “Perlawanan Irak, mobilisasi rakyat, dan kelompok politik memiliki pandangan yang sama tentang pengusiran semua pasukan Amerika dari tanah Irak, dan jika ini tidak dilakukan, cara lain untuk mengusir Amerika akan menjadi agenda.”
Dia juga mendesak parlemen Irak untuk mengimplementasikan resolusi 2020 tentang pengusiran personel militer AS.
“Keberlanjutan kehadiran pasukan Amerika merupakan pelanggaran terhadap keputusan PBB. Pengusiran pasukan AS bukanlah keputusan faksi politik tertentu, melainkan opsi nasional,” kata anggota parlemen itu.
Kunjungan Austin ke Baghdad terjadi beberapa hari setelah Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley melakukan kunjungan mendadak ke Suriah, di mana dia bertemu dengan pasukan pendudukan AS.[IT/r]