0
Saturday 7 January 2023 - 04:28
AS dan Gejolak Suriah:

Penjarahan Suriah AS: Pasukan Pendudukan Menyelundupkan 60 Truk Minyak dan Gandum ke Irak

Story Code : 1034132
US tankers in the Syrian province of Hasaka.jpg
US tankers in the Syrian province of Hasaka.jpg
Mengutip sumber-sumber Suriah dan media berita, layanan Arab dari kantor berita Rusia Sputnik mengatakan militer AS menggunakan 60 truk dan tanker pada hari Kamis (5/1) untuk menyelundupkan minyak dan gandum dari provinsi Hasakah di timur laut Suriah ke wilayah semi-otonom Kurdistan di utara Irak.

"Sebuah konvoi yang terdiri dari 36 tank sarat dengan minyak Suriah yang dicuri, dibawa oleh pasukan pendudukan Amerika ke pangkalan mereka di Irak utara, melalui penyeberangan ilegal Al-Walid," kata sumber tersebut, menambahkan, "Konvoi lain dari 24 truk, ditemani oleh kendaraan militer AS, yang membawa gandum yang dicuri dari pusat biji-bijian dan silo di Hasakah, juga dicuri tentara AS melalui penyeberangan Al-Walid yang ilegal."

Laporan itu mengatakan konvoi itu dikawal oleh kendaraan militer lapis baja AS dan militan Kurdi.

Kementerian Perminyakan Suriah sebelumnya telah mengungkapkan bahwa "pasukan pendudukan Amerika dan tentara bayaran mereka mencuri sekitar 66.000 barel per hari dari daerah yang mereka duduki di Suriah timur, dari total produksi harian mereka sebesar 380.000 barel."

Outlet media Suriah secara teratur melaporkan kegiatan penyelundupan minyak dan makanan ilegal Amerika, dengan penjajah AS dan sekutu Kurdi lokal mereka mengorganisir konvoi yang berisi lusinan kapal tanker atau truk setidaknya seminggu sekali, dan terkadang beberapa kali.

Damaskus telah berulang kali mengutuk kegiatan penjarahan minyak dan makanan Washington, yang telah merampok akses Suriah ke hampir 90 persen sumber daya minyaknya, dan sebagian besar lahan suburnya.

Sebelum kampanye teroris yang didukung asing tahun 2011 yang dilancarkan di negara itu oleh AS dan sekutu Eropa dan regionalnya dalam upaya mereka untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, Suriah menikmati swasembada pangan dan energi.

Militer AS telah mengerahkan setidaknya 800 tentara ilegal di Suriah di sebelah timur Sungai Efrat sejak 2017, mengendalikan ladang energi Suriah dan menghalangi Damaskus untuk mendapatkan kembali kendali atas perbatasannya yang diakui secara internasional.

Washington dan sekutu Eropanya juga telah memberlakukan rezim sanksi yang menghancurkan terhadap Suriah, yang bertujuan melumpuhkan ekonominya dengan memblokir impor segala jenis barang, termasuk obat-obatan dan peralatan medis.[IT/r]
Comment