“Situasinya makin memburuk dari tahun lalu kami datang ke Indonesia…”
Kekhawatiran banyak kalangan akan bahaya takfirisme (mengkafirkan selainnya) yang makin mengancam bangsa Indonesia bukan omong kosong belaka. Tak hanya banyak cendikiawan Indonesia, Dr. Massoed Sadjareh, Direktur Islamic Human Right Comission London juga ikut menyuarakan kekhawatiran ini.
Saat ABI Press wawancarai Dr. Massoed Sadjareh yang menjadi salah satu pembicara dalam Diskusi Publik bertema Islamic Scholar Gathering on Muslim Unity di gedung RNI Jakarta, Minggu (4/5), Massoed menyebutkan jika hal ini dibiarkan, dan pemerintah tidak bertindak tegas menegakkan hukum, situasi akan semakin memburuk. Indonesia bisa menjadi Irak-Suriah jilid dua.
Dalam Diskusi Publik yang diadakan oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ini, Presidium KAHMI, Anies Baswedan menekankan, dalam situasi seperti sekarang, penegakan hukum mesti menjadi prioritas utama.
“Negara ini dirancang tidak untuk melindungi minoritas atau mayoritas,” ujar Anies. “Siapa saja yang melanggar hukum ya harus dihukum. Apalagi yang merobek tenun kebangsaan. Itu mesti jadi prioritas dan harus segera ditindak!”
Pemerintah Harus Tegas
Sekjen KAHMI, Ir. Subandrio, juga menengarai masalah utama maraknya takfirisme dan tindak kekerasan ini ada pada loyonya penegakan hukum. “Kalau penegakan hukum dilakukan dengan baik, orang akan berpikir dua kali untuk melakukan kekerasan,” ujarnya.
Menanggapi kasus pemukulan terhadap wartawan ABI Press di Bandung pada acara Deklarasi Aliansi Nasional Anti Syiah (20/4) lalu, Subandrio sangat menyayangkan hal itu. “Ini akan memperburuk citra pers Indonesia di mata Dunia. Pemerintah harus tegas menindak pelakunya.”
Sementara Massoed Sadjareh menilai, aksi kekerasan dan intimidasi yang dilakukan oleh panitia Deklarasi Nasional Aliansi Anti Syiah di Bandung atas wartawan ABI Press tersebut merupakan wujud dari apa yang disebutnya “politic of fear.” Dia menilai, ini adalah bukti bahwa aliansi pengkafiran yang dideklarasikan di Bandung ini bermasalah.
“Mereka tahu apa yang mereka lakukan itu salah. Karena itu mereka berusaha mencegah wartawan agar informasi tentang hal itu tidak tersebar,” ujar Massoed. “Orang yang dalam posisi benar, ia tentu tidak akan takut pada wartawan, kan?”
Kuncinya, menurut Massoed, tak hanya pemerintah harus tegas menegakkan hukum, tetapi seluruh elemen bangsa juga harus bersatu padu melawan arus takfirisme ini. [IT/ABI Press]
Share Berita :
Comment
2014/05/06 21:18
alhamdulillah.makin byk aja org sdr akan bahaya takfiri ini sya punya usul sebaiknya mrk dikrim aja kesuriah biar abis dibantai tentara suriah
takfiri wahabi ini udah jalani hidup dgn terbalik yg baik dianggap salah yg salah dianggap baik-yg benar dianggap pitnah yg pitnah dianggap benar yg ironisnya mrk panatik dgn keadaan ini.pd akhirnya nanti sikap yg dianggapnya membawa kesurga dgn bidadarinya ternyata adalah keneraka dgn iblis2nya
Tegakkan hukum....polisi tidak patut melindungi yg salah dan malah menghukum yg jadi korban, semuanya tergantung HATI seorang polisi, serius tidak polisi menangani kekerasan, heboh di negeri kita ini mulai dari tawuran sampai doyan mengkafirkan dan kurang memahami org lain. Waspada 3x thd radikalis, intoleransi dan teroris. kami mendukung penciptaan rasa aman dan gerakan2 yg l
Tegakkan hukum....polisi tidak patut melindungi yg salah dan malah menghukum yg jadi korban, semuanya tergantung HATI seorang polisi, serius tidak polisi menangani kekerasan, heboh di negeri kita ini mulai dari tawuran sampai doyan mengkafirkan dan kurang memahami org lain. Waspada 3x thd radikalis, intoleransi dan teroris. kami mendukung penciptaan rasa aman dan gerakan2 yg l
Tegakkan hukum....polisi tidak patut melindungi yg salah dan malah menghukum yg jadi korban, semuanya tergantung HATI seorang polisi, serius tidak polisi menangani kekerasan, heboh di negeri kita ini mulai dari tawuran sampai doyan mengkafirkan dan kurang memahami org lain. Waspada 3x thd radikalis, intoleransi dan teroris. kami mendukung penciptaan rasa aman dan gerakan2 moral macam kegiatan KAHMI ini
di satu sisi ada kekhawatiran ttg kekerasan dan menjadi perhatian kaum muda.... pd sisi yg lain ada manisfesto partai politik justru membangun prinsip2 berbau fasisme agama. Jd tepat lah ekses yg tdk diinginkan mesti bhdapan dgn hukum. namun ktika kasus hukum dipolitisasi mk fasisme atas nama agama akan terus subur.... koalusi gerindra dan PKS yg menjadi kipasnya
Kasus intoleransi di Sleman jogjakarta menjadi PR, takfiri ngamuk .... Nah apakah org begini dpt ditoleransi krn apologis? Atau dibiarkan bgitu saja utk kemudian menjadi presiden buruk? Ciduk dan adili mereka!!!!
sikap dan pandangan kahmi terkait issue takfiri di indonesia patut mendapat aplaus masyarakat, namun kahmi disarankan menitikberatkan tekanannya pada sikap edukatif kpd khalayak pada sisi duduk perkara kekeliruan takfiri didalam alquran sehingga masyarakat dapat berpihak diatas kebenaran,
sikap dan pandangan kahmi terkait issue takfiri di indonesia patut mendapat aplaus masyarakat, namun kahmi disarankan menitikberatkan tekanannya pada sikap edukatif kpd khalayak pada sisi duduk perkara kekeliruan takfiri didalam alquran sehingga masyarakat dapat berpihak diatas kebenaran,
apapun wabah penxakit di nkri ini"kita jglh bersama...apa gunanx pancasila..kita sama saudara,kita sama bhs...mari semua bersikap toleransi agar bangsa kita ttp ada pancasila.....