Tamim Tidak Akan Menjadi 5: Hatinya yang Murni Tidak Dapat Menahan Kebrutalan 'Israel'!
Story Code : 1057451
Dia Tamim Daud dari Gaza.
Semuanya berawal ketika Tamim Daud yang berusia empat tahun pergi tidur pada Senin (8/5) malam, dengan penuh semangat menunggu ulang tahunnya yang kelima bulan depan.
Dia dibangunkan bersama keluarganya pada pukul 2 pagi waktu setempat oleh suara serangan Zionis “Israel”.
“Putra saya Tamim sedang tidur ketika serangan udara Zionis ‘Israel’ menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal di dekat rumah kami,” kata Mohammed, ayah bocah itu. "Dia bangun dengan ketakutan dan ketakutan."
Suara ledakan itu memekakkan telinga. Jendela telah hancur dan lingkungan itu hancur berkeping-keping.
Tamim menangis tersedu-sedu sementara ibunya berusaha menenangkannya untuk kembali tidur. Menurut ayahnya, bocah itu sesak napas, terengah-engah untuk menghirup udara.
Akhirnya Tamim kembali tidur. Tapi sekitar lima jam kemudian, dia mulai berjuang lagi. Dia mengalami serangan panik lagi.
"Aku membawanya ke rumah sakit," kata ayahnya. "Tapi jantungnya berhenti berfungsi dalam perjalanan ke sana."
Di rumah sakit, Tamim mendapat perawatan medis, namun detak jantungnya sangat lemah. “Putra saya dirawat di unit perawatan intensif. Para dokter memberi tahu saya bahwa dia meninggal saat fajar,” kata Mohammed.
“Hati putra kecil saya tidak tahan dengan kengerian pengeboman itu,” kata sang ayah.
Tamim tidak pantas menerima apa yang dia alami. Dia beristirahat di surga Tuhan sementara ibunya menangis: “ketika aku melihatmu tidur, begitu damai dan bebas dari rasa sakit, aku tidak bisa berharap kamu kembali menderita itu lagi.”[IT/r]