Hamas dan Otoritas Palestina Mengutuk Israel atas Pembunuhan Para Pemuda Palestina

Ini terjadi setelah pasukan pendudukan Zionis Israel menembak mati tiga warga Palestina di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada hari Sabtu (2/4) di tengah meningkatnya kekerasan Zionis Israel di wilayah Palestina.

“Saat kami berduka atas pejuang kami, yang dibunuh dalam pembunuhan pengecut Zionis Israel, kami menegaskan bahwa kebijakan pembunuhan Zionis Israel tidak akan pernah memberikan keamanan atau legitimasi untuk pendudukan,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, Pusat Informasi Palestina melaporkan.

“Kejahatan seperti itu hanya akan memperkuat keinginan dan tekad rakyat kami dalam membela tanah dan tempat suci kami,” tambahnya.

Pasukan Zionis Israel membunuh ketiganya dengan menembaki kendaraan mereka di dekat kota Jenin di Tepi Barat utara.

Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam—gerakan perlawanan lain yang berbasis di Gaza—mengidentifikasi para korban sebagai anggotanya, menyebut mereka sebagai Saeb Abhera, 30, Khalil Tawalbeh, 24, dan Saif Abu Libdeh, 25.

Dalam perkembangan lain pada hari Sabtu, Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden PA Mahmoud Abbas, menyebut pembunuhan itu sebagai “ancaman dan tantangan mencolok terhadap legitimasi internasional dan hukum internasional.”

Pasukan pendudukan Zionis Israel harus menghentikan semua praktik berbahaya ini, yang mengancam keamanan, stabilitas, dan ketenangan, tambahnya.

“Sementara banyak pihak berusaha untuk mengurangi ketegangan selama bulan suci Ramadhan … Zionis Israel melakukan serangan terencana ini, yang menyebabkan pembunuhan tiga warga sipil pada dini hari hari ini di Jenin,” kata Abu Rudeineh.

Pejabat Palestina menekankan bahwa rezim Zionis Israel harus menanggung konsekuensi dari "eskalasi berbahaya ini, yang dampaknya akan mengerikan dan berbahaya bagi semua orang dan seluruh wilayah," menambahkan, "Satu-satunya cara untuk mencapai keamanan adalah dengan memaksa Israel untuk mematuhi resolusi legitimasi internasional dan tidak mengambil tindakan sepihak.”

"Kami juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina dan tidak membiarkan standar ganda," tambah juru bicara itu. [IT/r]