0
Sunday 19 January 2025 - 16:58
Politik Iran:

Angkatan Bersenjata Iran Menolak Spekulasi Mengenai Kematian Raisi

Story Code : 1185237
Mourners carry the flag-draped coffin of President Ebrahim Raisi during a funeral ceremony
Mourners carry the flag-draped coffin of President Ebrahim Raisi during a funeral ceremony
Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran menepis spekulasi yang mengklaim bahwa kecelakaan helikopter tragis yang merenggut nyawa Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian tahun lalu disebabkan oleh faktor selain kondisi cuaca yang buruk.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Sabtu (18/1), pusat komunikasi Staf Umum mengonfirmasi bahwa sebuah penyelidikan mendalam telah menentukan bahwa kecelakaan helikopter presiden di daerah pegunungan di barat laut Iran semata-mata disebabkan oleh "kondisi cuaca yang rumit dan kondisi geografis wilayah tersebut."

Pernyataan tersebut menolak segala spekulasi mengenai kerusakan teknis, sabotase, terorisme, ledakan, atau peperangan elektronik sebagai penyebab insiden tersebut.

Pernyataan itu juga mengecam apa yang digambarkan sebagai "klaim yang tidak berdasar yang beredar secara online" mengenai kematian Presiden Raisi, yang dianggap terputus dari kenyataan dan didorong oleh ketidaktahuan, misinformasi, atau motif tersembunyi.

Ini datang setelah serangkaian pernyataan yang memicu spekulasi tentang sifat kematian Raisi dan rekan-rekannya.

Misalnya, saudara kepala keamanan Raisi baru-baru ini mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa kepala keamanan tersebut menentang perjalanan presiden ke perbatasan Iran-Azerbaijan. Selain itu, anggota parlemen Iran, Hamid Rasai, menyatakan "Apa yang terjadi pada presiden negara ini [Ebrahim Raisi] tetap menjadi tanda tanya, dan belum ada yang bisa menghapus pertanyaan ini."

Penyelidikan Mengonfirmasi Kondisi Cuaca Menyebabkan Kecelakaan
Pada 24 Mei, Staf Umum Iran merilis laporan sementara dari Komite Penyelidikan Tinggi, yang mengonfirmasi bahwa helikopter yang dinaiki Presiden Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein-Amir Abdollahian, dan sejumlah rombongan mereka terbakar setelah menabrak sisi gunung.

Medan yang menantang, kabut tebal, dan suhu yang sangat dingin, dengan kondisi mencapai 15 derajat di bawah nol, sangat menghambat operasi pencarian dan pemulihan, yang terus berlangsung hingga pukul 5 pagi.

Penyelidikan awal ini sesuai dengan kesimpulan yang diambil dari laporan final. Laporan tersebut menyatakan bahwa helikopter Presiden Raisi mengikuti rute yang telah direncanakan sebelumnya dan tidak menyimpang dari rutenya, dan pilot helikopter tersebut berhubungan dengan anggota kru dua helikopter lainnya yang merupakan bagian dari konvoi presiden.

Sebuah penyelidikan final yang disimpulkan pada 1 September 2024 menemukan bahwa munculnya kabut tebal secara mendadak menyebabkan helikopter menabrak gunung, yang menyebabkan kematian Presiden Raisi, Menteri Luar Negeri Amir-Abdollahian, dan seluruh penumpang yang ada di dalamnya.

Penyelidikan menegaskan bahwa tidak ada kemungkinan bahwa helikopter tersebut menjadi sasaran sistem ofensif atau defensif, termasuk senjata berbasis elektronik, magnetik, atau yang dipandu laser. Laporan tersebut menekankan bahwa tidak ada bukti serangan eksternal terhadap pesawat tersebut.

Tim penyelidik secara menyeluruh memeriksa semua dokumen terkait helikopter tersebut sejak pembeliannya hingga saat kecelakaan. Dokumen-dokumen tersebut mengonfirmasi bahwa helikopter tersebut memenuhi semua standar yang ditetapkan. Selain itu, laporan tersebut mencatat bahwa helikopter tersebut telah menjalani inspeksi teknis rutin selama empat tahun terakhir, dan tidak ada masalah yang terdeteksi.[IT/r]
 
 
Comment