0
Wednesday 22 January 2025 - 03:36
Gejolak Zionis Israel:

Pemukim Israel Kehilangan Harapan terhadap Konsep 'Kemenangan Mutlak' dalam Perang

Story Code : 1185765
Fighters from the al-Qassam Brigades, the military wing of Hamas
Fighters from the al-Qassam Brigades, the military wing of Hamas
Pandangan publik Zionis Israel tentang "kemenangan mutlak" mencerminkan kekecewaan mendalam terhadap kepemimpinan politik dan militer negara tersebut. Banyak yang melihat konsep ini sebagai janji kosong yang terputus dari kenyataan di lapangan.
 
Setelah kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan, sentimen publik bergeser, dengan banyak yang melihat Hamas sebagai pemenang sejati. Sementara itu, Zionis "Israel" mengalami kerugian manusia dan ekonomi yang signifikan tanpa meraih keuntungan strategis yang berarti.
 
Warga Zionis Israel memandang konsep "kemenangan mutlak" sebagai simbol kegagalan kepemimpinan dalam mengelola perang dan konflik secara efektif. Ancaman keamanan yang terus berlangsung dan antisipasi pertempuran di masa depan semakin memperburuk perasaan frustrasi dan putus asa. Ketidakhadiran visi yang jelas dan dapat dilaksanakan untuk menjamin keamanan dan stabilitas Zionis "Israel"—meskipun sudah ada janji dan tujuan yang ditetapkan oleh para pemimpin—telah semakin meruntuhkan kepercayaan publik.
 
Pemukim Zionis Israel menyatakan kemarahan atas gambar-gambar dari Gaza yang menunjukkan para pejuang Hamas yang merayakan kemenangan mereka secara terbuka. Adegan konvoi pejuang dalam kendaraan Toyota putih, yang terkait dengan Operasi Banjir Al-Aqsa, dipandang sebagai pengingat provokatif kegagalan yang dirasakan Zionis "Israel" dalam perang tersebut.
 
Pemukim melihat gambar-gambar ini sebagai penghinaan langsung terhadap konsep keamanan Israel, mempertanyakan tujuan dan efektivitas perang tersebut. Ini semakin memperdalam rasa frustrasi dan kebencian terhadap kepemimpinan politik dan militer yang gagal memenuhi janji-janji mereka untuk menghancurkan kemampuan Hamas.
 
Menganalisis perspektif sebagian besar publik Israel di platform media sosial mengungkapkan kesimpulan berikut:
Penolakan tajam terhadap konsep 'kemenangan mutlak'
Publik menolak istilah "kemenangan mutlak" sebagai fantasi belaka yang terputus dari kenyataan, terutama mengingat dampak kemanusiaan dan militer yang menghancurkan dari perang tersebut. Banyak pemukim berpendapat bahwa situasi tetap tidak berubah sejak awal, karena Hamas tetap mempertahankan kekuatannya dan secara terbuka merayakan kemenangan mereka.
Kritik terhadap kepemimpinan politik
Banyak komentar mengkritik Netanyahu dan pemerintahannya atas kegagalan mereka dalam mengelola perang, dengan beberapa menyebut pemerintah sebagai "pemerintah kegagalan mutlak". Janji-janji Netanyahu sebelumnya untuk menghilangkan Hamas diingat kembali, menekankan kontras yang tajam antara janji-janji tersebut dan situasi saat ini.
Frustrasi terhadap kepemimpinan militer
Publik mengkritik kinerja pasukan pendudukan Zionis Israel, Kepala Staf, dan para komandan militer, menyebut mereka tidak efektif dalam mencapai tujuan perang. Kegagalan untuk menargetkan konvoi Hamas di Gaza disebut sebagai contoh jelas ketidakmampuan militer.
Mengolok-olok kesepakatan dan pertukaran
Beberapa pemukim melihat kesepakatan itu sebagai kegagalan yang memalukan bagi Zionis "Israel"—menyebutnya sebagai penyerahan—terutama dengan dibebaskannya ratusan tahanan Hamas. Komentar-komentar menyebut kesepakatan itu sebagai cara untuk membangun kembali kekuatan Hamas dan menunda putaran pertempuran berikutnya.
Fokus pada kerugian
Publik menyoroti biaya besar yang ditanggung Zionis "Israel" selama perang, termasuk ribuan kematian dan cedera, ekonomi yang terdampak parah, dan hilangnya kepercayaan internasional. Beberapa melihat kerugian ini sebagai kegagalan yang tidak menghasilkan perubahan strategis yang berarti dalam situasi keamanan.
Frustrasi umum dan putus asa
Banyak yang menyatakan keputusasaan yang mendalam tentang keamanan masa depan Zionis "Israel", mengantisipasi bahwa skenario serupa akan terulang. Beberapa melihat siklus pertempuran yang berkelanjutan sebagai indikasi jelas dari kurangnya visi pemerintah dan kegagalan untuk memberikan solusi jangka panjang yang efektif.[IT/r]
 
 
Comment