0
Friday 17 January 2025 - 20:01
Yaman dan Perjuangan Palestina:

Pemimpin Ansarullah Yaman Memperingatkan: Gencatan Senjata Gaza Bergantung pada Tindakan Israel, Pelanggaran Memicu Respons

Story Code : 1184945
Head of Yemen’s Ansarullah Movement, Sayyed Abdul Malik Al-Houthi
Head of Yemen’s Ansarullah Movement, Sayyed Abdul Malik Al-Houthi
Berbicara pada Kamis (16/1) malam, Sayyid Al-Houthi menekankan bahwa posisi Yaman sejalan dengan faksi-faksi perlawanan Palestina dan akan tetap teguh selama gencatan senjata dilaksanakan.
 
Al-Houthi menyatakan bahwa dukungan Yaman untuk Gaza tidak tergoyahkan, memperingatkan bahwa kemunduran atau pembantaian Zionis Israel akan memicu aksi militer baru dalam solidaritas dengan rakyat Palestina.
 
Ia lebih lanjut menekankan komitmen Yaman untuk meningkatkan kemampuan militer demi dukungan yang lebih efektif bagi perjuangan Palestina, dengan menegaskan kembali bahwa "jalan untuk mendukung Palestina masih terus berlanjut."
 
Serangan Militer Yaman Guncang Pertahanan Zionis Israel
Membahas peran Yaman dalam Operasi Banjir Al-Aqsa, Al-Houthi menyoroti dampak luar biasa dari perlawanan Yaman, yang mengejutkan dunia dengan serangan dahsyat terhadap Zionis Israel dan sekutunya, AS dan Inggris.
 
Meskipun menghadapi kondisi yang menantang bagi rakyat Yaman, pasukan Ansarullah melakukan 1.255 operasi, termasuk peluncuran rudal balistik, serangan pesawat tak berawak, dan operasi angkatan laut.
 
Setelah serangan pesawat nirawak Yaman yang menargetkan Yavne di Palestina yang diduduki, Senin, 11 Desember 2024.
 
Al-Houthi memuji keberhasilan Angkatan Bersenjata Yaman dalam melemahkan efektivitas armada angkatan laut AS, sehingga mereka tidak mampu menjaga rute pelayaran Zionis Israel.
 
Ia mencatat bahwa pendudukan Zionis Israel sekarang menghadapi tantangan signifikan dalam mencegat serangan Yaman, yang telah mengungkap kerentanan dalam sistem pertahanannya.
 
Meningkatnya Dampak pada Perekonomian Zionis
Pemimpin Ansarullah menekankan dampak mendalam dari operasi militer yang meningkat pada Zionis Israel, khususnya di sektor penerbangan dan ekonomi.
 
Serangan Yaman terhadap kapal-kapal Zionis Israel telah menyebabkan terganggunya rute perdagangan, yang memaksa maskapai penerbangan untuk mempertimbangkan kembali penggunaan Bandara Ben Gurion di Tel Aviv.
 
Dia menunjuk pada kegagalan Zionis Israel untuk mencapai tujuannya, dengan operasi Yaman yang sangat memengaruhi moral pasukan Zionis Israel dan perekonomiannya.
 
Kemunduran ini telah memaksa Zionis Israel untuk mengeksplorasi solusi politik setelah menghabiskan opsi militer.
 
Kritik terhadap Kelambanan Arab, Keterlibatan Internasional
Al-Houthi mengutuk kurangnya tindakan Arab dalam mendukung perjuangan Palestina, dengan mencatat bahwa kelambanan ini telah memperkuat kejahatan Zionis Israel terhadap Palestina.
 
Dia juga mengkritik keterlibatan beberapa rezim Arab dan menyoroti kegagalan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meminta pertanggungjawaban entitas pendudukan Zionis Israel meskipun ada klaim netralitas.
 
Peran Hizbullah dan Perlawanan Regional
Sayyed Al-Houthi memuji Hizbullah atas kontribusinya yang signifikan dalam mendukung perlawanan Palestina, mengakui pengorbanannya dan peran pentingnya dalam menghadapi musuh Zionis.
 
Ia juga memuji keterlibatan perlawanan Irak, dengan mencatat dukungannya terhadap perjuangan Palestina melalui berbagai cara.
 
Ajakan Mobilisasi Massa
Pemimpin Ansarullah menyerukan kepada rakyat Yaman untuk berpartisipasi dalam demonstrasi besar-besaran yang direncanakan pada hari Jumat (17/1), menekankan pentingnya demonstrasi tersebut sebagai puncak dari mobilisasi publik yang berkelanjutan selama 15 bulan terakhir.
 
Ia menekankan bahwa unjuk rasa solidaritas tersebut menggarisbawahi dukungan Yaman yang tak tergoyahkan untuk Palestina dan kesiapan untuk menghadapi eskalasi Zionis Israel apa pun.
 
Al-Houthi mengakhiri dengan menyoroti pengorbanan Yaman, dengan 106 martir dan 328 orang terluka, sebagai bukti komitmen teguh bangsa tersebut untuk membela hak-hak Palestina.
 
Dukungan Yaman, katanya, melampaui retorika dan mencakup dimensi militer, politik, dan rakyat, yang berakar pada keyakinan dan prinsip-prinsip mendalam negara tersebut.[IT/r]
 
 
Comment