0
Tuesday 14 December 2021 - 10:30
Iran vs Hegemoni Global:

Iran Membalas Embargo AS dengan Memberi Sanksi kepada Individu dan Entitas Amerika

Story Code : 968393
Iran Membalas Embargo AS dengan Memberi Sanksi kepada Individu dan Entitas Amerika
AS memberlakukan sanksi pada subjek apa pun yang bisa dilakukan dan kemudian beralih ke masalah penerapan sanksi pada individu dan badan hukum, Qaribabadi, juga wakil kepala kehakiman untuk urusan internasional, mengatakan pada hari Senin (13/12).

Masalah ini mencakup dua kategori, satu adalah larangan bepergian ke Amerika Serikat dan yang lainnya membekukan properti individu di negara itu, katanya, menambahkan, “Umumnya, 100% dari orang-orang yang diberi sanksi oleh Amerika Serikat melakukannya. tidak melakukan perjalanan ke negara ini dan tidak memiliki dana di sana, sehingga sanksi ini bersifat simbolis.”

Ada masalah dalam undang-undang yang disebut “pembalasan” dan Iran telah bertindak berdasarkan masalah ini dan telah menempatkan beberapa individu dan badan hukum AS, termasuk yang bergerak di bidang hak asasi manusia, dalam daftar sanksi, tegas Qaribabadi.

Dalam hal ini, Republik Islam Iran memasukkan lebih dari 20 individu dan entitas Amerika ke dalam daftar sanksi, tambahnya.

Departemen Keuangan dan Luar Negeri AS mengumumkan sanksi anti-Iran Selasa lalu, dua hari sebelum dimulainya kembali negosiasi di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran dengan menghapus sanksi Washington, yang menampar Republik Islam setelah menarik diri dari pakta nuklir, secara resmi disebut Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA).

Sebagai tanggapan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Said Khatibzadeh mengatakan bahwa dengan menggandakan sanksi, AS tidak dapat memperoleh pengaruh pada pembicaraan Wina, dan bahwa langkah itu menunjukkan apa pun selain keseriusan dan niat baik di pihak Washington.

“Bahkan di tengah pembicaraan Wina, AS tidak dapat berhenti menjatuhkan sanksi terhadap Iran,” tulis Khatibzadeh dalam sebuah tweet, menambahkan bahwa Washington gagal memahami bahwa kebijakan “tekanan maksimum” dan terobosan diplomatik pada pembicaraan itu “kedua pihak yang eksklusif”. [IT/r]
Comment