0
3
Komentar
Wednesday 28 August 2013 - 23:09
Krisis Suriah

Libanon Ingatkan Konsekuensi Negatif Intervensi Militer di Suriah

Story Code : 296422
Menteri Luar Negeri Libanon Adnan Mansour: PressTV
Menteri Luar Negeri Libanon Adnan Mansour: PressTV
 
Menteri Luar Negeri Libanon, Adnan Mansour mengingatkan negara-negara barat bahwa aksi militer terhadap Suriah akan mengakibatkan konsekuensi negatif bagi seluruh Timur Tengah.

Mansour menyatakan hal itu dalam pembicaraan telepon dengan sejawatnya dari Suriah, Walid Muallem hari Selasa (27/08/13) sebagaimana dilansir Kantor Berita Nasional Libanon.

Mansour mengatakan, Beirut tak akan tinggal diam jika rezim Israel memanfaatkan serangan terhadap Suriah untuk membuka front melawan gerakan perlawanan Libanon, Hizbullah.

"Hizbullah dan tentara pemerintah akan melindungi negara karena memiliki hak dasar untuk mempertahankan tanah airnya," tambah Masour.

"Meskipun pertempuran terjadi di negara tetangga Suriah, Hizbullah setiap saat siap  menghadapi serangan apapun. Resistensi ini dibentuk untuk membela tanah air Libanon bersama tentara."

Pernyataan itu disampaikan saat Barat, termasuk Amerika Serikat, Perancis dan Inggris mengadopsi retorika perang terkait tuduhan tak berdasar penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah di pinggiran Damaskus.(IT/TGM)
Comment


Germany
Bgus lbanon.islam hrus brstu.untk hdapi amerika dn skutunya.
Germany
Pengamat Gerakan Jihad Global: Syiah Itu Tidak Sesat, Tapi Kafir. Syiah jauh berbeda secara aqidah dengan agama islam karena syiah mempunyai konsep ketuhanan yang berbeda dengan agama islam .
SOLO (voa-islam.com) – Pengamat gerakan jihad global, Ustadz Dr H Amir Mahmud menuturkan, jika
ada sebagian masyarakat atau seorang tokoh yang berkata bahwa Syi’ah itu tidak sesat memang benar
adanya. Dalam konteks ini, dia mengaku sepakat dengan pendapat itu.
Namun, jika tokoh tersebut kemudian menjelaskan lebih lanjut bahwa Syi’ah itu tidak sesat karena
termasuk bagian dan salah satu madzab dari Islam, Ustadz Amir menegaskan tidak sependapat dengan
penjelasan tersebut. Sebab, kelompok Syi’ah itu tidak sesat, melainkan Kafir.
“Syi’ah itu tidak sesat menurut saya. Kafir kok dibilang sesat. Syi’ah itu Kafir, jadi bukan sesat lagi
Syi’ah itu,” tegas Ustadz Amir kepada voa-islam.com pada Senin (8/7/2013).
...Syi’ah itu tidak sesat menurut saya. Kafir kok dibilang sesat. Syi’ah itu Kafir, jadi bukan sesat
lagi Syi’ah itu...
Alumni akademi militer mujahidin Afghanistan ini menjelaskan, yang dimaksud kelompok sesat itu bila
ada orang Islam, yang masih sama rukun iman dan Islamnya dengan pemeluk agama Islam lainnya,
namun melakukan amalan yang tidak sesuai syari’at.
Kemudian, dalam amaliyah dan ibadah mahdhoh (ritual)-nya masih sama, seperti tata cara sholat,
puasa, zakat, haji, adzan, dan lain sebagainya. Dalam rukun iman juga tidak ditambah-tambahi atau
dikurang-kurangi.
“Kalau yang dimaksud sesat itu, seorang muslim yang dia mengamalkan amalan-amalan budaya,
amalan bid’ah lah begitu. Nah itu namanya sesat,” ungkapnya.
...Kalau yang dimaksud sesat itu, seorang muslim yang dia mengamalkan amalan-amalan
budaya, amalan bid’ah lah begitu. Nah itu namanya sesat...
Sedangkan dalam ajaran Syi’ah sudah berbeda 180 derajat dengan ajaran Islam yang diperintahkan
Allah dan dituntunkan oleh Rasulullah.
Bahkan kelompok Syi’ah mempunyai kitab suci dan kitab hadits sendiri. Maka sudah selayaknya jika
Syi’ah dikatakan sebagai agama tersendiri diluar Islam.
Secara syar’i semua orang Syi’ah itu Kafir, baik yang tingkatannya masih awam, seorang penuntut ilmu,
para pemimpin atau penguasanya, apalagi para ulamanya.
...Syi’ah itu bukan sesat, (tapi -red) Kafir. Karena dia punya kitab suci sendiri dan kitab-kitab
hadits tersendiri...
Sama halnya dengan orang Islam, zhohir- nya semua disebut muslim. Meskipun derajat orang Islam
juga bertingkat, ada yang awam, munafiq, muslim dan mukmin. Tapi semuanya tetap disebut seorang
muslim, kecuali murtad.
Jadi dalam hal ini, kata Ustadz Amir, tidak benar jika ada orang atau tokoh yang mengelompokkan
orang Syi’ah dengan beberapa tingkatan, kemudian tidak mau dan tidak berani mengkafirkan kelompok
Syi’ah.
“Syi’ah itu bukan sesat, (tapi -red) Kafir. Karena dia punya kitab suci sendiri dan kitab-kitab hadits
tersendiri,” tandasnya. [Khalid Khalifah) . KESESATAN KESESATAN AGAMA SYIAH SECARA LEBIH LENGKAP DAPAT DILIHAT DENGAN MENGKLIK ALAMAT INI: almanhaj.or.id/content/3630/slash/0/pokok-pokok-kesesatan-aqidah-syiah/
Germany
SYIAH BUKAN SESAT LAGI TAPI KAFIR ,,KARENA BERBEDA JAUH SECARA AQIDAH DENGAN ISLAM Pengamat Gerakan Jihad Global: Syiah Itu Tidak Sesat, Tapi Kafir. Syiah jauh berbeda secara aqidah dengan agama islam karena syiah mempunyai konsep ketuhanan yang berbeda dengan agama islam .
SOLO (voa-islam.com) – Pengamat gerakan jihad global, Ustadz Dr H Amir Mahmud menuturkan, jika
ada sebagian masyarakat atau seorang tokoh yang berkata bahwa Syi’ah itu tidak sesat memang benar
adanya. Dalam konteks ini, dia mengaku sepakat dengan pendapat itu.
Namun, jika tokoh tersebut kemudian menjelaskan lebih lanjut bahwa Syi’ah itu tidak sesat karena
termasuk bagian dan salah satu madzab dari Islam, Ustadz Amir menegaskan tidak sependapat dengan
penjelasan tersebut. Sebab, kelompok Syi’ah itu tidak sesat, melainkan Kafir.
“Syi’ah itu tidak sesat menurut saya. Kafir kok dibilang sesat. Syi’ah itu Kafir, jadi bukan sesat lagi
Syi’ah itu,” tegas Ustadz Amir kepada voa-islam.com pada Senin (8/7/2013).
...Syi’ah itu tidak sesat menurut saya. Kafir kok dibilang sesat. Syi’ah itu Kafir, jadi bukan sesat
lagi Syi’ah itu...
Alumni akademi militer mujahidin Afghanistan ini menjelaskan, yang dimaksud kelompok sesat itu bila
ada orang Islam, yang masih sama rukun iman dan Islamnya dengan pemeluk agama Islam lainnya,
namun melakukan amalan yang tidak sesuai syari’at.
Kemudian, dalam amaliyah dan ibadah mahdhoh (ritual)-nya masih sama, seperti tata cara sholat,
puasa, zakat, haji, adzan, dan lain sebagainya. Dalam rukun iman juga tidak ditambah-tambahi atau
dikurang-kurangi.
“Kalau yang dimaksud sesat itu, seorang muslim yang dia mengamalkan amalan-amalan budaya,
amalan bid’ah lah begitu. Nah itu namanya sesat,” ungkapnya.
...Kalau yang dimaksud sesat itu, seorang muslim yang dia mengamalkan amalan-amalan
budaya, amalan bid’ah lah begitu. Nah itu namanya sesat...
Sedangkan dalam ajaran Syi’ah sudah berbeda 180 derajat dengan ajaran Islam yang diperintahkan
Allah dan dituntunkan oleh Rasulullah.
Bahkan kelompok Syi’ah mempunyai kitab suci dan kitab hadits sendiri. Maka sudah selayaknya jika
Syi’ah dikatakan sebagai agama tersendiri diluar Islam.
Secara syar’i semua orang Syi’ah itu Kafir, baik yang tingkatannya masih awam, seorang penuntut ilmu,
para pemimpin atau penguasanya, apalagi para ulamanya.
...Syi’ah itu bukan sesat, (tapi -red) Kafir. Karena dia punya kitab suci sendiri dan kitab-kitab
hadits tersendiri...
Sama halnya dengan orang Islam, zhohir- nya semua disebut muslim. Meskipun derajat orang Islam
juga bertingkat, ada yang awam, munafiq, muslim dan mukmin. Tapi semuanya tetap disebut seorang
muslim, kecuali murtad.
Jadi dalam hal ini, kata Ustadz Amir, tidak benar jika ada orang atau tokoh yang mengelompokkan
orang Syi’ah dengan beberapa tingkatan, kemudian tidak mau dan tidak berani mengkafirkan kelompok
Syi’ah.
“Syi’ah itu bukan sesat, (tapi -red) Kafir. Karena dia punya kitab suci sendiri dan kitab-kitab hadits
tersendiri,” tandasnya. [Khalid Khalifah) . KESESATAN KESESATAN AGAMA SYIAH SECARA LEBIH LENGKAP DAPAT DILIHAT DENGAN MENGKLIK ALAMAT INI: almanhaj.or.id/content/3630/slash/0/pokok-pokok-kesesatan-aqidah-syiah/