Morales: "Kita Tidak Perlu Kedutaan Amerika Serikat"
Story Code : 279787
Beberapa pemimpin negara-negara Amerika Selatan mendukung penuh Presiden Bolivia Evo Morales. Para pemimpin negara-negara itu termasuk diantaranya, Venezuela, Ekuador, Argentina serta Uruguay, mengadakan pertemuan di pusat kota Cochabamba, Bolivia pada hari Kamis, 04/07/13, untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas "penculikan virtual" dan tekanan AS.
Sebelumnya diberitakan, Perancis, Spanyol, Portugal dan Italia menolak untuk mengizinkan pesawat Morales yang terbang dari Moskow kembali ke Bolivia melintasi wilayah udara mereka pada Selasa kemarin.
"Hidup Morales dipertaruhkan dan dalam bahaya dengan memaksa pendaratan darurat di Wina, Austria", kata Menteri Luar Negeri Bolivia David Choquehuanca setelah insiden tersebut.
Pada hari Kamis, Morales juga menyalahkan Amerika Serikat yang menurutnya telah menekan negara-negara Eropa supaya menolak pesawat terbang yang ditumpangi Morales melintasi wilayah udara mereka.
"Kita tidak perlu kedutaan Amerika Serikat," kata Morales.
Dalam menanggapi insiden itu, para pemimpin partainya - the Movement for Socialism-Political Instrument for the Sovereignty of the Peoples - mendesak Morales untuk mengambil tindakan serius.
"Kami tidak membutuhkan mereka untuk datang ke sini dengan alasan kerja sama," tambahnya.
Tak lama setelah tiba di Cochabamba untuk KTT, Presiden Venezuela Nicolas Maduro juga mengatakan, "Eropa melanggar semua aturan permainan."
"Kami di sini untuk memberitahu Presiden Evo Morales bahwa ia dapat mengandalkan kami. Barangsiapa bertengkar dengan Bolivia, maka dia telah bertengkar dengan Venezuela." Tegas Maduro.
Sebelumnya pada hari itu, Presiden Ekuador Rafael Correa mengatakan, jika negara manapun menolak memberikan wilayah udaranya kepada seorang pemimpin Barat, itu akan menjadi permulaan perang.
"Bayangkan untuk satu detik saja jika ini terjadi dengan presiden Eropa atau presiden AS - mungkin akan sudah menjadi alasan untuk perang. Dan di sini mereka berpikir, mereka dapat melanggar dan menghancurkan hukum internasional.
Presiden Bolivia berada di Moskow untuk menghadiri pertemuan negara-negara produksi gas alam.[IT/ASS/ON]
Share Berita :
Comment
2013/07/05 11:19
Sikap tegas para pemimpin Amerika Latin terhadap AS dan konco-konconya betul-betul mengharukan. Jauh sekali dengan sikap memble para pemimpin Arab yang selalu membeo apa kata AS dan Eropa (padahal mereka "muslim" lho!!!).
Kapitalis imperialis barat tidak akan pernah berhenti berusaha menghegemoni nagara dunia ketiga,negara-negara berkembang.
Zionis Israel adalah otak dr semua tindakan barat.
Bersatulah negara bebas lawan negara _setan besar Amerika dan kapitalis imperialis Barat,Ingris, Perancis,dll.
Para pemimpin arab umumnya adalah budak AS, termasuk indonesia yg slalu geer karna sering sanjung oleh barat .. Pdahal d blakang di tertawakan .. kasian
beda muslim dan MUKMIN.
SBY agen CIA,direkrut sejak sekolah meliter diAS.
Mesir contohnya,banyak meliter dididik AS dan jadi budaknya.diperalat untuk kepentingan ASD dan Zionis Yahudi Internasional.
Bangsa Eropa juga sudagj dikuasai Zionis Yahudi Internasional.
Sadarlah wahai kulht putih anda harus membeskan dari pengaruh dan hegemoni Zionis yahudi Internasional.
Amerika latin bangsa yg relatif kecil dg pemimipin yg besar, Negara2 arab pengecut dan mau jadi budak hina AS terkutuk. Indonesia bangsa yg besar sekarang pimpinan yg kerdil...memalukan. Hiduuup Soekarno.