Lord Ashdown: 3.500 Ton Senjata Dikirim ke Pemberontak Suriah
Story Code : 279072
Perancis dan Inggris berhasil membatalkan larangan Uni Eropa atas mengirim senjata kepada pemberontak Suriah. Hal ini tidak hanya London dan Paris yang membantu senjata pada teroris, namun Qatar dan Arab Saudi juga aktif dengan memberikan bantuan keuangan. Demikian Breaking News melaporkan, Selasa, 02/07/13.
Menurut Lord Ashdown, mantan pemimpin Demokrat Liberal yang pernah menjadi perwakilan PBB di Balkan dan melihat sendiri bagaimana bekas Yugoslavia hancur mengatakan, "Para pemberontak tidak butuh senjata. Mereka kelompok yang tak tertandingi dan memiliki 3.500 ton senjata yang dikirim lewat Kroasia dengan bantuan CIA, yang didanai oleh Saudi dan Qatar, "kata mantan wakil tinggi internasional untuk Bosnia dalam sebuah perdebatan.
"Saya tahu di mana senjata-senjata itu berasal. Senjata-senjata itu adalah senjata yang tersisa dari perang Bosnia. Senjata itu dikirim keluar dalam ukuran besar melalui pelabuhan dan bandara Kroasia, dan saya dapat memberitahu kepada Anda, bahwa senjata tersebut berjumlah besar bagi pasukan korup di Balkan."
Lord Ashdown bukanlah satu-satunya orang yang berbicara menganai pentingnya menghentikan mempersenjatai para pemberontak di Suriah.
Dalam dua tahun terakhir, berbagai tokoh juga telah memperingatkan terhadap konsekuensi negatif dukungan terhadap pemberontak. Namun, para pendukung teroris dari negara-negara Arab dan Barat menutup mata atas peringatan ini.[IT/ASS]
Share Berita :
Comment
2013/07/05 13:57
ya iyalah, masalahnya tentara syiah suriah bukan nya pembrontak yang di bunuh, tapi rakyatnya sendiri yang tidak berdosa, banyak sudah bukti bukti yang tidak boleh ditutupi atas kekejaman syiah. ingatlah kebenaran akan ditunjukkan allah akhirnya.