0
1
Komentar
Saturday 16 February 2013 - 20:16
Hegemoni Global AS

Pemimpin Agung Kembali Pertegas Menolak Ajakan Dialog AS

Story Code : 240129
Pemimpin Agung Revolusi Islam
Pemimpin Agung Revolusi Islam

Pemimpin Agung Revolusi Islam Ayatollah Sayyed Ali Khamenei pada hari Sabtu, 16/02/13, mengecam pernyataan pejabat AS yang menurut beliau bertentangan dengan tindakannya selama ini dan menegaskan, Iran dengan tegas menolak tawaran dialog langsung dengan AS dan negosiasi jika Gedung Putih tetap melanjutkan kebijakan menipunya.

Dihadapan ribuan massa di kota Tabriz, Pemimpin Agung mengecam perilaku tidak logis dari para pejabat AS, yang, katanya selama ini mengeluarkan pernyataan kontradiktif dengan tindakan dan semangat mengintimidasi.

"Amerika mengharapkan orang lain menyerah pada kata-kata mereka yang tidak logis dan mengintimidasi, seperti yang sudah mereka lakukan, namun bangsa dan Republik Islam Iran tidak akan menyerah karena mempunyai logika, kemampuan dan kekuasaan," tegas Pemimpin.

Ayatollah Khamenei juga menegaskan pada lima poin, termasuk, pernyataan tidak logis yang bertentangan dengan tindakan pejabat AS, upaya para pejabat Amerika yang membuat bangsa Iran tunduk melalui perundingan dan negosiasi. Rahbar juga mengatakan Washington berbohong mengenai penghapusan sanksi melalui negosiasi, dan Iran tetap akan melanjutkan sikap logis terhadap tawaran pembicaraan AS.

Sayyid Ali Khamenei menegaskan, pejabat AS membuat tawaran pembicaraan langsung dengan Iran dalam upaya untuk memimpin bangsa Iran dan berusaha menundukkan sistem yang berkuasa saat ini.

"Karena mereka ingin menunjukkan kepada bangsa-bangsa Muslim yang memberontak di daerah, maka Republik Islam Iran akhirnya akan dibuat tunduk dan duduk ke meja perundingan, dan mereka membuat garis supaya bangsa Iran tidak mempunyai pilihan lain selain menyerah dan menyerah".

Menurut Pemimpin itu, kekuatan hegemonik telah lama berusaha mencegah gerakan negara-negara Muslim dengan membawa Iran ke meja perundingan, dan membuat kesepakatan dengan mereka, "tetapi Republik Islam Iran dengan mata yang terbuka lebar melihat tujuan mereka dan memberikan respon yang tepat untuk tujuan tersebut".

Amerika Serikat dan Barat ingin mendikte dengan kata-kata mereka kepada Iran melalui perundingan, "dan dengan pandangan logis, mereka telah mengatakan dalam propaganda terbaru mereka, bahwa mereka berniat untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Iran dalam upaya untuk meyakinkan dan membuat kita menyerahkan energi nuklir dan program pengayaan.

Jika mereka benar-benar ingin melakukan perundingan yang nyata dan logis, mereka harus mengatakan bahwa mereka akan bernegosiasi dengan logis supaya Iran menggunakan argumen dan logika, dan isu-isu tersebut dipelajari secara cukup".

Ayatollah Khamenei lebih lanjut menjelaskan sejarah pembicaraan Iran-AS dalam beberapa dekade terakhir dan mengatakan, Amerika berkali-kali menuntut dan melakukan pembicaraan dengan Iran dua kali atau tiga kali dalam 15 tahun terakhir, tapi setiap kali Iran mengajukan kata-kata logis dalam pembicaraan, Amerika tidak punya jawaban atas jawaban tersebut secara logis kepada Iran, dan mereka berpura-pura melalui jaringan media internasionalnya, dan mengatakan bahwa Iran telah menghentikan pembicaraan".

Pemimpin Tertinggi Iran lebih lanjut bertanya apakah ada kebutuhan untuk menghadiri pembicaraan dengan AS, sementara Washington telah berulang kali terbukti tidak logis dalam negosiasi dengan Iran.

Namun kata Pemimpin, "Jika Amerika menunjukkan itikad baik dalam kata-kata dan tindakan mereka, namun mereka tidak logis, maka mereka akan melihat, Republik Islam dan bangsa Iran akan berinteraksi dengan hati dan logika."

"Ini adalah satu-satunya cara untuk berinteraksi dengan Republik Islam Iran, dan dalam hal apapun, pemerintah AS akan menerima respon yang tepat," tegas Ayatollah Khamenei.
Comment


Indonesia
penolakan Iran atas rencana Negosiasi dgn AS ...