0
Saturday 16 February 2013 - 14:29
Suriah VS Teroris Al-Qaeda

Al-Watan Hina Kardinal Libanon, Dubes Saudi Minta Maaf

Story Code : 239977
Kartun penghinaan di Al-Watan
Kartun penghinaan di Al-Watan

Duta Besar Saudi Arabia untuk Libanon pada Sabtu, 16/02/13, akhirnya bersedia meminta maaf atas ulah Media Saudi yang telah menghina Kardinal Maronit Patriark Libanon selama kunjungannya ke Suriah.

Jihad Ourtani, kartunis surat kabar milik Saudi Arabia, Al-Watan baru-baru ini namanya melejit dan terkenal setelah dia menghina kepala negara di kawasan Timur Tengah melalui kartun dan menghina Kardinal Maronit Patriark Libanon Mar Bechara Boutros Al-Rahi.

Dalam kartun tersebut, Ourtani menggambarkan bahwa Al-Rahi menyebarkan terorisme dan perang. Al-Rahi sendiri secara luas dihormati oleh umat Katolik Maronite di Libanon.

Kartun bikinan Jihad Aoutani itu diterbitkan di Harian Al-Watan ketika Patriark melakukan kunjungan ke Suriah untuk menghadiri upacara pengangkatan uskup baru gereja di Suriah. Selain itu kunjungan Kardinal itu untuk konsolidasi persatuan Suriah, dukungan bagi umat Kristen Suriah yang menjadi korban kekerasan teroris Takfiri ala Wahabi di negara Arab itu.

Tindakan Patriarkh itu kemudian menghasut kalangan Salafi, Takfiri, Wahabi dan kelompok teroris lainnya di Suriah dan di tempat lain, terutama di Arab Saudi. Namun para pejabat Libanon dan Suriah mengutuk kartun penghinaan di koran Saudi itu.

Duta Besar Saudi Arabia untuk Libanon Ali bin Saeed Awadh Asseri dipaksa untuk bereaksi dan terpaksa meminta maaf kepada Kardinal. Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita resmi Libanon, Dubes Arab Saudi mengatakan bahwa kartun penghinaan tersebut tidak mencerminkan posisi resmi kerajaan Saudi, dan itu adalah tanggung jawab sendiri kartunis.

Reaksi "maaf" ini ditunjukkan, sementara di Arab Saudi, ekspresi senada tak pernah ada, bahkan para kritikus akan segera ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara jika sekali saja ketahuan mengkritik kerajaan diktator Wahabi Saudi. Namun pada saat yang sama, Surat Kabar yang dikelola oleh kerajaan Wahabi dan mendanai ekstrimi Salafi itu dengan bebas menghina para pejabat negara lain. [Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times/on]
Comment