0
Saturday 22 December 2012 - 13:46
Gejolak Politik Libanon:

Hizbullah: 14 Maret Boikot Dialog untuk Tunda UU Pemilu

Story Code : 223642
Shaikh Naim Qaim, Wakil Sek jen Hizbullah.jpg
Shaikh Naim Qaim, Wakil Sek jen Hizbullah.jpg

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, mengatakan hari Jumat (21/12/12) bahwa penyebab kenapa beberapa aliran politik Libanon berusaha menyabotase urusan negara sejak Najib Mikati terpilih sebagai Perdana Menteri adalah karena partai-partai mereka telah keluar dari jalur kekuasaan.

Menurut Sheikh Qassem, mereka yang menunjukkan diri sebagai pendukung pembangunan negara (di bawah pimpinan mantan perdana mentri Saad Hariri) hanya rela mendukung negara saat mereka bisa dirampas sumber daya dan kekayaan negara.

"Saat mereka tak memegang kendali kekuasaan, mereka hanya akan mengganggu," tambahnya.

Sheikh Qassem mencatat bahwa Libanon memiliki masalah kenegaraan yang cukup serius saat ini. Krisisi politik, ekonomi dan sosial masih mendera Libanon. Belum lagi campur tangan pihak asing. Hutang Libanon juga cukup banyak ($ 60 milyar labih) dan ini akan cukup membebani generasi mendatang.

Karena itu, Hizbullah menyeru semua pihak untuk kembali ke meja dialog nasional. Sheikh Qassem mengatakan, "Minimal, seruan dialog kami adalah berkomunikasi untuk mencari solusi. Maksimalnya, dialog itu akan menyelesaikan semua masalah yang rumit. "

"Namun, penolakan 14 Maret untuk berdialog menegaskan keinginan mereka untuk terus bertindak eksklusif yang akhirnya akan menghancurkan Libanon," tegasnya.

Sheikh Qassem juga yakin bahwa alasan pertama pemboikotan dialog adalah menunda penyelesaian UU baru pemilu.  Alasan-alasan lain yang dikemukan adalah alasan lemah, khususnya setelah Nabih Berri menyediakan semua sarana dan fasilitas untuk melangsungkan dialog tentang hukum.

Kepada Partai 14 Maret, Sheikh Qassem mengatakan agar mereka tidak bertaruh pada perkembangan di Suriah karena krisis di sana akaan terus berlarut-larut. Pihak 14 Maret harus bergantung pada orang-orang mereka sendiri. Bagaimana pun juga, kehadiran Partai 14 Maret dan kerjasama mereka dalam membangun Libanon tetap dibutuhkan.

"Pilihan ada di tangan kalian (Partai 14 Maret). Para pendukung dan pemilih kalian akan bertanya apa yang telah kalian lakukan untuk anak-anak dan masa depan negara mereka, " kata Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah itu.[IT/r]
Comment