0
Thursday 6 February 2025 - 02:51
Indonesia - Palestina:

RI Kutuk Keras Wacana Relokasi Warga Palestina Keluar Jalur Gaza

Story Code : 1188878
assa aksi melakukan takbir saat mengikuti kemerdekaan Palestina di Silang Monas, Jakarta
assa aksi melakukan takbir saat mengikuti kemerdekaan Palestina di Silang Monas, Jakarta
“Tindakan semacam itu akan menghambat terwujudnya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat sebagaimana dicita-citakan oleh Solusi Dua Negara berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Rabu (5/2).
Menurut pernyataan tertulis Kemlu RI di dalam media sosial, Indonesia terus menyerukan kepada komunitas internasional untuk memastikan hukum internasional senantiasa dipatuhi terkait isu Palestina.

Hak rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri serta hak dasar mereka untuk kembali ke tanah air mereka juga harus dijamin, tegas Kemlu RI.
Indonesia juga kembali menegaskan bahwa satu-satunya jalan yang pantas bagi mewujudkan perdamaian abadi di wilayah Palestina serta kawasan Timur Tengah adalah dengan menyelesaikan akar penyebab konflik.

Akar penyebab konflik tersebut, menurut pernyataan Kemlu RI, adalah aktivitas pendudukan ilegal dan berkepanjangan yang dilakukan Israel atas wilayah Palestina.

Tak cukup mewacanakan relokasi warga Palestina dari Jalur Gaza, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (4/2) menyatakan bahwa AS berencana mengambil alih Jalur Gaza.

Sembari menyatakan bahwa relokasi tersebut akan bersifat “permanen”, Trump mengeklaim bahwa warga Gaza sebenarnya tak mau kembali ke Gaza dan satu-satunya alasan mereka kembali adalah karena tidak punya pilihan.

"Jika mereka punya pilihan, pasti mereka memilih tidak kembali ke Gaza dan tinggal di tempat lain yang indah dan lebih aman," kata Trump saat bertemu kepala otoritas Zionis Israel Benjamin Netanyahu.

Pada 25 Januari, Trump mengusulkan agar warga Gaza dipindahkan ke Mesir dan Yordania. Usulannya itu ditolak mentah-mentah oleh kedua tetangga Palestina itu.

Hamas, kelompok perlawanan Palestina yang memerintah Gaza, juga mengecam usulan itu dengan menyebutnya sebagai "keterlibatan AS dalam kejahatan" yang dilakukan Zionis Israel.[IT/r]
 
 
Comment