0
Thursday 6 February 2025 - 01:21
Palestina - AS:

Pemimpin Palestina Secara Tegas Mengecam Usulan Trump Akan Merebut Kendali Gaza

Story Code : 1188860
Palestinian holdiing the Palestinian flag
Palestinian holdiing the Palestinian flag
Pimpinan senior Hamas menggambarkan komentar Trump sebagai cerminan dari "ketidaktahuan" dan "keberpihakan yang tidak tergoyahkan" dengan kepentingan Zionis Israel.
 
Pejabat Hamas Sami Abu Zuhri menepis pernyataan tersebut sebagai "konyol" dan "tidak masuk akal", memperingatkan bahwa pernyataan tersebut dapat mengobarkan ketegangan di seluruh wilayah.
 
Izzat al-Rishq, anggota biro politik Hamas, melangkah lebih jauh, menyebut usulan Trump "ceroboh dan tidak berdasar." Ia menekankan bahwa "Gaza bukanlah tanah terbuka bagi pihak mana pun untuk memutuskan nasibnya" dan bahwa resolusi apa pun harus didasarkan pada penghentian pendudukan Zionis Israel, bukan "pola pikir seorang maestro real estat yang terobsesi dengan kekuasaan dan dominasi."
 
Juru bicara Hamas, Abdel Latif al-Qanou, menyuarakan sentimen ini, dengan menggambarkan retorika Trump sebagai "berbahaya" dan sejalan dengan agenda pemerintah sayap kanan Zionis Israel.
 
Ia memperingatkan bahwa hal itu merupakan bagian dari skema yang lebih luas untuk "melenyapkan perjuangan Palestina" dan bersumpah bahwa warga Palestina tidak akan pernah menerima pemindahan paksa dari tanah air mereka.
 
"Orang-orang yang telah bertahan dari serangan militer paling brutal selama 15 bulan, menghadapi pasukan paling mematikan di dunia, tidak akan menyerah," kata al-Qanou.
 
"Tidak peduli berapa pun biayanya, mereka akan tetap teguh di tanah mereka."
 
Terutama, pejabat senior Hamas, Mousa Abu Marzouk, mengisyaratkan kemungkinan keterbukaan untuk berdialog dengan pemerintahan Trump, dengan mengatakan kepada media Rusia bahwa kelompok itu "siap untuk berkomunikasi dan mengadakan diskusi" dengan tim mantan presiden tersebut.
 
Namun, ia menekankan bahwa Hamas tetap berkomitmen untuk mendirikan negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
 
Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour juga menegaskan kembali keterikatan Palestina yang tak tergoyahkan terhadap tanah air mereka, menolak segala usulan relokasi.
 
“Tanah air kami adalah tanah air kami,” tegasnya. “Jika sebagian darinya hancur—Jalur Gaza—rakyat Palestina memilih untuk kembali ke sana.”
 
Secara keseluruhan, para pemimpin Palestina telah mengeluarkan penolakan yang jelas dan tegas terhadap usulan Trump, bersumpah untuk menolak segala upaya pemindahan paksa atau kontrol eksternal atas Gaza.
 
Masyarakat internasional telah diminta untuk menegakkan penentuan nasib sendiri Palestina dan menolak retorika yang memecah belah dari mantan presiden tersebut.[IT/r]
 
Comment