Parlemen Yaman Mengecam Keheningan Global atas Gaza
Story Code : 1180734
Dilansir dari Tasnim News, Parlemen Yaman dalam sebuah pernyataan hari Rabu mengimbau parlemen Arab dan Islam untuk campur tangan dan melindungi warga Palestina, menyoroti jumlah korban lebih dari 45.000 kematian dan 107.000 cedera dalam perang Israel yang telah berlangsung lebih dari 440 hari.
Parlemen Yaman juga menuntut akuntabilitas bagi "penjahat perang" Israel yang bertanggung jawab atas kekejaman terhadap warga Palestina.
Pernyataan tersebut mengecam komentar terbaru Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa'ar yang mengusulkan label teroris bagi pendukung Palestina sembari membantah bahwa terorisme sejati tercermin dalam tindakan rezim Israel terhadap warga sipil, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua Gaza.
Parlemen Yaman menegaskan kembali komitmen negaranya untuk menjaga persatuan, keamanan, dan kedaulatan melalui semua cara serta menekankan kesiapannya untuk mengusir agresi asing.
Badan itu mendesak warga Yaman untuk tetap bersatu dan waspada dalam melawan segala ancaman terhadap stabilitas negara.
Pernyataan tersebut juga mengecam serangan Amerika, Inggris, dan Israel yang sedang berlangsung terhadap Yaman, menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Sejak Oktober tahun lalu, ketika Israel melancarkan serangan ke Gaza, pasukan Yaman telah meningkatkan dukungan untuk perlawanan Palestina, dengan menargetkan kapal-kapal Israel di Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb.
Angkatan bersenjata Yaman juga telah melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak di wilayah yang diduduki Israel, termasuk Tel Aviv, dan bersumpah untuk terus melakukan operasi selama Gaza masih diserang.
AS telah memainkan peran langsung dalam eskalasi konflik di Yaman dengan mengirimkan pesawat pengebom siluman B-2 untuk mendukung Israel. Amerika Serikat, Inggris, dan Israel sebelumnya telah melancarkan serangan untuk meredam aksi balasan Sana'a.[IT/AR]