Israel Memberi Tahu Trump Tentang Tekadnya untuk Bertindak Melawan Iran
Story Code : 1178536
Perdana Menteri Netanyahu dan presiden terpilih AS juga membahas Suriah dan para sandera yang ditahan di Gaza
Kedua pemimpin tersebut juga membahas situasi di Suriah, serta upaya untuk mengamankan pembebasan para sandera yang ditahan di Gaza. "Kami berkomitmen untuk mencegah Hizbullah mempersenjatai kembali," Netanyahu menambahkan dalam sebuah pernyataan video yang dikutip oleh Times of Israel pada hari Minggu (15/12).
"Ini adalah ujian yang sedang berlangsung bagi Zionis Israel, kami harus menghadapinya - dan kami akan menghadapinya. Saya katakan kepada Hizbullah dan Iran dengan tegas - untuk mencegah Anda menyakiti kami, kami akan terus bertindak melawan Anda sebanyak yang diperlukan, di setiap arena dan setiap saat."
Netanyahu menyebut percakapan dengan Trump sebagai "percakapan yang sangat ramah, sangat hangat, dan sangat penting" dalam pernyataan video yang dikutip oleh Times of Israel.
Dia mengklaim bahwa serangan udara baru-baru ini terhadap lokasi militer Suriah dilakukan "untuk menggagalkan potensi ancaman dari Suriah dan untuk mencegah pengambilalihan elemen teroris di dekat perbatasan kami."
"Kami tidak tertarik pada konflik dengan Suriah," Netanyahu menambahkan, dengan alasan bahwa Israel telah mengubah seluruh wilayah.
"Suriah bukan Suriah yang sama, Lebanon bukan Lebanon yang sama, Gaza bukan Gaza yang sama, dan pemimpin poros - Iran - bukan Iran yang sama," kata PM.
Setelah kelompok militan yang dipimpin oleh Hayat Tahrir-al-Sham (HTS) mengambil alih kekuasaan di Suriah akhir pekan lalu, Zionis Israel melancarkan operasi besar, yang dilaporkan menyerang persediaan senjata dan kapal angkatan laut milik tentara mantan presiden Bashar Assad.
Pasukan Zionis Israel juga tetap berada di zona penyangga yang dipatroli PBB antara Zionis Israel dan Suriah, mengklaim itu adalah "zona pertahanan steril" sementara di Suriah selatan untuk mencegah "ancaman teroris."
Sebelumnya pada hari Minggu (15/12), Netanyahu menyatakan bahwa keputusan untuk memperluas permukiman Israel di Dataran Tinggi Golan dibuat "mengingat perang dan front baru yang dihadapi Suriah."
Dalam sebuah wawancara pada hari Sabtu, pemimpin HTS Abu Mohammed al-Julani meminta masyarakat internasional untuk campur tangan dalam situasi tersebut dan "memikul tanggung jawabnya terhadap eskalasi ini."
Pada tanggal 7 Oktober 2023, Hamas melakukan serangan mendadak di kota-kota Zionis Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik lebih dari 250 orang.
Menurut pejabat Zionis Israel, sekitar 100 sandera masih ditawan. Segera setelah serangan itu, Yerusalem Barat melancarkan perang di Gaza, menewaskan hampir 45.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.[IT/r]