0
Sunday 15 December 2024 - 20:25
Iran

Panglima IRGC: Suriah Pasti akan Bebas!

Story Code : 1178482
Panglima IRGC: Suriah Pasti akan Bebas!
Berbicara dalam sebuah upacara pada hari Minggu (15/12), Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan kekuatan asing saat ini mencabik-cabik Suriah seperti "serigala lapar," dengan Zionis beroperasi di selatan dan yang lainnya di utara dan timur negara tersebut.

"Saat ini, Zionis (begitu dekat sampai-sampai) dapat melihat ke dalam keluarga-keluarga di Damaskus dengan mata telanjang. Ini benar-benar tidak dapat ditoleransi. Kita harus berdiri teguh, seperti yang dikatakan Pemimpin kita tercinta, Suriah akan terbebas oleh kasih karunia Tuhan oleh para pemudanya yang kuat dan berpengalaman," tambahnya.

Ia merujuk pada pernyataan Imam Ali Khamenei pada hari Rabu (11/12), di mana ia mengatakan bahwa pemuda Suriah akan bangkit, melawan, berkorban, dan mengatasi situasi seperti yang terjadi di Irak.

"Wilayah Suriah yang diduduki akan dibebaskan oleh pemuda Suriah yang bersemangat. Jangan ragukan bahwa ini akan terjadi," kata Imam Khamenei.

"Pijakan Amerika juga tidak akan bertahan lama. Atas karunia dan kekuatan Tuhan, AS juga akan diusir dari wilayah tersebut oleh front perlawanan," tambahnya.

Dalam komentarnya, Salami juga memperingatkan bahwa Zionis akan membayar harga yang mahal atas tindakan ilegal mereka di Suriah. "Mereka akan terkubur di tanah ini, tetapi ini akan membutuhkan waktu," katanya.

Salami lebih lanjut mencatat bahwa penasihat militer Iran pergi ke Suriah untuk menjaga martabat mereka, bukan untuk mengejar aneksasi atau kepentingan ambisius.

"Selama kehadiran penasihat Iran di Suriah, rakyat Suriah menjalani kehidupan yang bermartabat," katanya.

Iran adalah negara pertama yang bergegas membantu Suriah setelah pecahnya kekerasan yang disponsori asing di negara Arab tersebut pada tahun 2011.

Pada tahun 2017, pasukan Suriah, yang didukung oleh Iran dan Rusia, meraih kemenangan monumental atas kelompok teroris ISIS.

Namun, wilayah utara negara itu tetap berada di bawah kendali militan dan pasukan pendudukan asing.

Pada tanggal 8 November, aliansi kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) mengumumkan jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. 

Tak lama kemudian, Israel melancarkan invasi darat dan udara terhadap infrastruktur Suriah serta memperluas pendudukannya di Suriah. [IT/G]
Comment