0
Friday 13 December 2024 - 22:14
Australia - Zionis Israel:

Dua Tentara IOF Ditolak Visanya di Australia karena Pertanyaan tentang 'Kejahatan Perang'

Story Code : 1178142
Palestinians mourn for relatives killed in the Israeli bombardment
Palestinians mourn for relatives killed in the Israeli bombardment
Dua tentara pendudukan Zionis Israel, Omer dan Ella Berger, dilaporkan ditolak visanya untuk masuk ke Australia, dengan pihak berwenang mengutip masa bakti mereka di Pasukan Pendudukan Zionis Israel (IOF) sebagai alasan untuk pemeriksaan tambahan.
 
Akhirnya, mereka dicegah memasuki negara tersebut.
 
Enam anggota keluarga Berger mengajukan visa kunjungan dua bulan sebelum jadwal penerbangan mereka, dengan empat persetujuan diberikan dengan segera.
 
Namun, Omer, yang bertugas dalam program cadangan akademis, dan Ella, anggota Korps Intelijen IOF, diminta untuk menyerahkan pernyataan terperinci setebal 13 halaman yang biasanya disediakan untuk tentara asing dan pejabat pemerintah.
 
Formulir ini mencakup pertanyaan tentang keterlibatan dalam penyiksaan tahanan, kamp penahanan, dan potensi kejahatan perang atau genosida, yang mencerminkan meningkatnya kekhawatiran atas genosida Zionis  "Israel" yang sedang berlangsung di Gaza.
 
Penundaan tersebut dianggap oleh beberapa pendukung Zionis "Israel" sebagai bagian dari sikap Australia yang semakin kritis terhadap Zionis "Israel" di tengah agresi yang sedang berlangsung di Gaza.
 
Bukan insiden yang berdiri sendiri
Insiden ini mengikuti kasus serupa di mana pejabat Australia menolak visa untuk mantan Menteri Kehakiman Zionis Israel Ayelet Shaked, dengan alasan kekhawatiran bahwa kehadirannya dapat menyinggung komunitas tertentu.
 
Shaked, yang terpaksa membatalkan penampilannya di sebuah konferensi Yahudi di Australia, mengkritik pemerintah saat ini atas apa yang ia gambarkan sebagai "posisi yang sangat pro-Palestina."
 
"Pemerintah Australia saat ini telah mengambil posisi yang sangat anti-Israel dan sangat pro-Palestina…," katanya.
 
Departemen Dalam Negeri Australia mengklarifikasi bahwa tidak ada kebijakan visa baru yang telah diterapkan untuk warga Zionis Israel sebagai tanggapan atas perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
 
Departemen tersebut mencatat bahwa 11.000 warga Israel telah diberikan visa selama setahun terakhir.
 
Seorang juru bicara menambahkan, "Mengikuti prosedur standar, pihak berwenang dapat meminta pelamar untuk melengkapi dokumentasi tambahan ketika mereka membutuhkan informasi tambahan untuk kasus-kasus tertentu."
 
Masalah visa muncul di tengah meningkatnya protes di Sydney yang menuntut tindakan lebih tegas terhadap genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
 
Demonstrasi mingguan ini telah memperoleh perhatian yang signifikan, khususnya setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
 
Setiap hari Minggu, orang-orang dari segala usia berbaris di jalan-jalan Sydney, mendesak warga Australia untuk mempertimbangkan kehancuran yang terjadi di luar negeri.
 
Protes tersebut telah mengumpulkan dukungan luas untuk perjuangan Palestina, dengan meningkatnya seruan bagi pemerintah Australia, penandatangan Statuta Roma, untuk mengambil tindakan lebih tegas.[IT/r]
 
Comment