Blinken Tiba di Yordania untuk Pembicaraan tentang Suriah
Story Code : 1177943
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Yordania, pada hari Kamis (12/12), untuk membahas masalah-masalah regional dan internasional yang timbul akibat jatuhnya rezim Assad secara tiba-tiba.
Diskusi akan difokuskan pada dukungan AS untuk "transisi yang dipimpin Suriah menuju pemerintahan yang bertanggung jawab dan representatif."
Blinken menguraikan empat prinsip utama untuk transisi Suriah dan kepemimpinan baru: "komitmen yang jelas untuk sepenuhnya menghormati hak-hak minoritas, memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan kepada semua yang membutuhkan, mencegah Suriah digunakan sebagai basis terorisme atau menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangganya, dan memastikan bahwa persediaan senjata kimia atau biologi diamankan dan dihancurkan dengan aman."
Pada hari Selasa, Blinken berjanji untuk pertama kalinya bahwa AS “akan mengakui dan sepenuhnya mendukung” pemerintahan baru Suriah yang dipilih melalui proses yang inklusif dan transparan yang mematuhi prinsip-prinsip ini.
Ia mendesak “semua negara” untuk “mendukung proses yang inklusif dan transparan dan menahan diri dari campur tangan eksternal.”
Pertemuan di Yordania juga akan membahas isu-isu regional yang lebih luas, termasuk upaya yang sedang berlangsung untuk gencatan senjata di Gaza.
Pembahasan antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan para pemimpin Yordania terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran dalam lingkaran politik Yordania tentang potensi ketidakstabilan yang dapat mengancam rezim negara tersebut.
Runtuhnya pemerintahan Suriah secara tiba-tiba telah memperkuat kekhawatiran bahwa pergolakan regional dapat meluas ke Yordania, yang akan menambah ketegangan pada tatanan politik dan sosialnya.
Latar belakang ini menambah urgensi kunjungan Blinken, karena Yordania, sekutu utama AS di Timur Tengah, berupaya mengatasi implikasi yang lebih luas dari krisis Suriah sambil menjaga stabilitasnya, mengingat kepentingan strategisnya bagi pendudukan Zionis Israel.
Menjadi berita utama
Minggu lalu, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan memperingatkan melalui panggilan telepon dengan Blinken bahwa kekacauan yang sedang berlangsung di Suriah tidak boleh dibiarkan melayani kepentingan organisasi, seperti Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan ISIS, yang ditetapkan Turki sebagai teroris.
Kedua pejabat tersebut dilaporkan membahas situasi di Suriah, menurut sumber diplomatik Turki.
Fidan menggarisbawahi perlunya menghindari pengulangan kesalahan masa lalu dan menekankan bahwa pemerintah Suriah harus mengadopsi "pendekatan realistis" dengan terlibat dalam dialog dengan oposisi dan memulai proses politik.
Ia juga meminta semua aktor regional untuk mengambil sikap konstruktif.
Menegaskan kembali pentingnya memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Suriah, Fidan mengklaim bahwa Turki telah secara konsisten memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Di pihaknya, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Blinken membahas dengan mitranya dari Turki tentang perlunya mencapai solusi politik di Suriah.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan Blinken menekankan pentingnya melindungi warga sipil, termasuk minoritas, di seluruh Suriah.[IT/r]